Mohon tunggu...
hendra setiawan
hendra setiawan Mohon Tunggu... Freelancer - Pembelajar Kehidupan. Penyuka Keindahan (Alam dan Ciptaan).

Merekam keindahan untuk kenangan. Menuliskan harapan buat warisan. Membingkai peristiwa untuk menemukan makna. VERBA VOLANT, SCRIPTA MANENT.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Tragedi di Awal Januari, Ahok-Vero Akan Berpisah? (1/3)

10 Januari 2018   19:36 Diperbarui: 10 Januari 2018   19:46 1383
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Mewek, menangis, sedih, mengharu-biru, pilu, sembab, tak bisa tidur. Begitu mungkin yang dialami oleh banyak orang pengagum, simpatisan dan pendukung Basuki Thahaja Purnama (BTP) alias Ahok. Shock...

Ya, semenjak portal berita besar semacam Kompas (sumber) dengan berani memberitakan kasus gugatan cerai Ahok pada sang istri tercinta, Veronica Tan (VT), Minggu, tertanggal 07/01/2018, 22:25 WIB. Bah,bukannya ini jam tidurnya orang 'normal'. Juga menjadi sesuatu yang tak lazim pula dengan penuturan "sumber yang sangat bisa dipercaya".

Capture berita Kompas. Judul artikel Ahok Gugat Cerai Veronica Tan, dimuat di http://megapolitan.kompas.com/read/2018/01/07/22252331/ahok-gugat-cerai-veronica-tan.
Capture berita Kompas. Judul artikel Ahok Gugat Cerai Veronica Tan, dimuat di http://megapolitan.kompas.com/read/2018/01/07/22252331/ahok-gugat-cerai-veronica-tan.
Walhasil, semenjak itu ratusan ribu cuitan netizen mengalir, mempertanyakan kebenaran berita ini. Tak pelak, trending topicsegera terjadi. Pemeringkatan googlepun tak jauh beda. Kabar menyeruaknya berita paling "hot" di awal tahun, bak jadi gosip selebriti tingkat tinggi.

Padahal, pekan sebelum hingga pergantian tahun, nama Ahok sempat berbinar lagi tatkala siswi sebuah sekolah di Lamongan berhasil mendapatkan ijazahnya yang sempat tertahan. 

Ya, nama "Ahok" seakan menjadi kata kunci yang mematikan. Para pihak yang berkepentingan seakan kelimpungan dan mencari dalih pembenaran sendiri-sendiri. Cuci tangan atas mencuatnya kasus ini.

Belum lama jua berselang. Masih dua minggu semenjak Desember kelabu yang mengharukan. Momen kebahagiaan Natal bersama untuk Ahok dan keluarganya dihabiskan di Mako Brimob, tempat penahanannya. Meski tersirat jua kabar gembira remisi Natal sebanyak 15 hari dari total hukuman yang tengah dijalankannya.

Ini masih di awal tahun, di bulan pertama, bahkan masih satu pekan berjalan. Tiada angin, tiada hujan. Bak petir di siang bolong. Hembusan kabar mengejutkan datang. "BTP mengajukan cerai terhadap VT; termasuk hak pengasuhan dua anaknya yang masih di bawah umur."

Duarrr.... "Ini hoaks, hoax, kabar bohong. Sensasi murahan. Fitnah. Politik kotor." Sejumlah kalimat yang mengundang tanda tanya besar, sekaligus mengandung seribu satu kisah yang tak mungkin terselami khalayak.

"Sebelum ada pernyataan resmi dari Pak Ahok atau Bu Vero, saya tak akan percaya. Kita doakan saja. Semua indah pada waktunya." Komentar yang agak lunak.

Bermain Puzzle

Bagaimanapun juga, Kompas menjadi salah satu sumber berita yang bisa dipercaya. Tetapi, dengan pemberitaan ini, apa tidak menjadi bumerang? Menjatuhkan kredibilitasnya?! Demikian pertanyaan menggantung dari banyaknya kolom komentar, baik di internet maupun di grup-grup media sosial yang lebih terbatas.

Lambat laun, setelah pemunculannya, media-media mainstreamdan portal berita lain pun turut membanjiri kabar "duka" ini. Netizen yang semula memang ber-HHC, harap-harap cemas bahwa ini cuma sekadar hoaks.Sedikit demi sedikit mulai terperangah dengan munculnya kisah yang mulai sedikit demi sedikit terbuka itu. Baik lewat orang-orang dekat maupun situs berita resmi.

Tak heran, analis-analis dadakan pun bertebaran. Membuka spekulasi, wacana, kemungkinan-kemungkinan yang terjadi. Misalnya, ini upaya penyelamatan keluarganya dari ancaman dan teror yang datang bertubi-tubi. Sayangnya Ahok pada keluarga, kembali membuatnya harus mengalah demi kebaikan bersama.

Ahok tak akan tinggal diam menyaksikan para politisi busuk terus berulah. Ia tetap akan fightmelawan. Ini seakan menjadi sinyal bagi mereka yang terus mencoba giat membunuh karakternya (character assassination).

Ya, meskipun secara raga Ahok berhasil dipenjarakan, tapi jiwanya sangat-sangat merdeka. Nama Ahok masih sangat dicintai oleh lovers-nya dan ditakuti oleh haters-nya. Masa pemidanaan selama dua tahun (dipotong remisi-remisi), jelas limeted.Hukumannya sudah bersifat final, berkekuatan hukum tetap (inkracht van gewijsde).

Jadi jelas ada waktunya ia akan bebas. Bahaya kalau namanya terus meroket. Maka, mau tak mau, bagi lawan politik, strategi character assassinationini pun dijalankan. Istilah ini oleh wikipediaberarti perusakan reputasi, yakni usaha-usaha untuk mencoreng reputasi seseorang. Tindakan ini dapat meliputi pernyataan yang melebih-lebihkan atau manipulasi fakta untuk memberikan citra yang tidak benar tentang orang yang dituju.

Cinta yang Hilang?

Baiklah sebelum berlanjut, sebenarnya siapa tohyang dimaksud dengan "sumber berita yang layak dipercaya" itu? Rasa penasaran ini pun terjawab dengan munculnya konfirmasi dari sesama jurnalis. Tak lain dan tak bukan ia adalah (mantan) wartawan juga. Namanya Joko,seperti dilansir oleh JPNN (sumber).

Baiklah, berandai-andai saja. Kenapa ia bisa tahu? Tentu mungkin karena wilayah kerjanya di pengadilan, hingga mendapat akses pemberitaan pertama ini. Karena dialah, salah satu lembaran gugatan itu bisa di-repro. Kerjasama dengan orang dalam? Bisa iya sih.... tapi ya jangan berburuk sangka dulu. Semua ini masih abu-abu. Belum jelas banget....

Tapi, ... aahhh, sudahlah. Semua ini sudah terlanjur. Kabar terus menggelinding bak efek bola salju. Terus membesar. Menyedihkannya lagi, ada netizen (ditulis di kanal) yang bercerita kalau pendeta tempat mereka konseling, sudah membenarkan bahwa itu bukan sebuah kabar bohong. Biar media saja yang akan mengungkapkannya.

Astaganaga..."Tetap saya menyangsikannya. Saya sedih. Bagaimana mungkin, biduk rumah tangga yang kelihatan harmonis itu bisa pecah? Nggakmungkin. Semoga beritanya tidak benar!" Haru biru, rasa tak percaya, hampir senada komentar sesama warganet muncul di beragam kolom komentar/tanggapan media sosial.

Bukankah Ahok dalam ulang tahun ke-20 perkawinannya (8 September 2017) pernah memberikan pujian kepada Vero? Meski dalam penjara, Ahok masih sempat memberikan kejutan kepada Vero melalui surat cinta dan rangkaian bunga ketika ada momen peluncuran buku "Ahok di Mata Mereka." Sepucuk surat yang membuatnya kembali menangis haru, sedih di tengah kebahagiaan yang terempas.

Sumber: tempo.co
Sumber: tempo.co
Bukankah hati Vero juga teriris bak sembilu menyaksikan suaminya menjadi pesakitan? Ia benar-benar menangis saat membacakan surat yang ditulis suaminya kepada para pendukungnya itu, sesaat ia mulai merasakan sel sempit di ruang tahanan (23/5/2017.

"VT punya PIL. Husshhh...Awas! Dusta itu. Nggakmungkinlah ibu VT yang alim itu mau berbuat demikian. Ia dan Pak Ahok, juga anak-anaknya, adalah Kristen yang taat. Lihat saja bagaimana Ahok berkoar-koar soal imannya. Amat jarang lho,seorang yang dianggap minoritas, berani menyaksikan karya iman yang dimilikinya."

Jeduerr... Satu demi satu berita pun muncul. Puzzle-nya makin terbuka dan terlihat jelas. Media-media mainstreamdan bukan (sumber: 1, 2, 3, 4) sepertinya membenarkan rumor yang mengatakan VT punya 'hubungan asmara' lain. 

Dengan seseorang, pria lain yang bukan suaminya. Good friend,teman lama, inisial JT alias A, sejak 2010. Celakanya lagi, sosok pengusaha muda itu disinyalir berasal dari partai yang merasa sakit hati dan tak sembuh-sembuh karena merasa dipecundangi Ahok. Ooppsss....

bersambung ke bagian 2...

-end-

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun