Namun, dengan keadaan itu, tampaknya sudah cukup bagi-Nya. Dia menggunakan sedikit dari talenta yang saya miliki, dan membuatnya menjadi sesuatu yang lebih besar.
Tidak ada yang namanya 'tidak berkualifikasi' di mata Tuhan. Bapa kita mampu membuat keindahan, bahkan yang keluar dari abu sekalipun.
Jadi, pada saat Dia memanggilmu, Dia juga yang akan memungkinkanmu untuk bisa. Dia bisa dan akan melakukan yang terbaik, walau menurutmu itu tidak mungkin.
 Sekilas lebih Dekat
Tulisan ini tidak membahas profil lengkap gadis kelahiran Jakarta, 22 Mei 1988 ini. Sudah banyak situs yang memuatnya. Sekadar penyegar ingatan saja, Natashia Nikita atau umum dikenal dengan nama Nikita, adalah seorang penyanyi rohani keturunan Tionghoa. Ia merilis album perdananya pada tahun 1995 yang berjudul Di Doa Ibuku Namaku Disebut saat berusia 7 tahun. Hingga 2014, tercatat 13 album dirilisnya. Juga beberapa album kompilasi lainnya.
Tak disangka-sangka, lewat lagu tersebut, nama Niki atau Niq (panggilan akrabnya) melambung. Lagu tersebut sukses di pasaran. Lirik lagu ini bersifat universal, Jadi tak heran, pernah merajai tangga lagu di beberapa radio swasta di Indonesia. Bahkan namanya sempat muncul menjadi nominator AMI (Anugerah Music Award) 1998 untuk kategori Penyanyi Cilik Terbaik.
Nikita sempat main sinetron waktu masih kecil (Bias Kasih (1998) di Anteve dan Kasih (2001) di SCTV). Selain itu, suara merdunya menjadi top listlagi ketika RCTI (2006) menayangkan sinetronberjudul Buku Harian Nayla.Ia ikut andil sebatas bernyanyi OST Seperti Yang Kau Ingini.Seolah mengulang kesuksesan awal, lagu ini pun disukai banyak orang; termasuk lintas generasi dan lintas iman.Â
Tuntunan dan Tontonan
Nah, kembali pada topik awal. Menjadi publik figur tidaklah mudah. Jangankan di bidang sekuler, yang rohani/religi pun bisa berujung sama, walau kadarnya jauh berbeda. Ia akan banyak mendapat sorotan. Ia jelas menjadi sorotan dan panutan publik. Jadi senyampang ada komentar-komentar yang positif saja, masih bagus. Memberi saran atau kritik, masih juga bisa diterima. Sebagai bahan masukan untuk berbenah dan menjadi lebih baik lagi di esok hari.
Tetapi kalau komentarnya yang nyinyir-nyinyir, itulah yang menganggu. Sudah tidak produktif, dan malah membikin kesal sesama netizen(warganet). Bahkan tidak jarang, halaman 'si artis' justru banjir perdebatan di antara para loverdan hater(penyuka dan pembenci).