Mohon tunggu...
hendra setiawan
hendra setiawan Mohon Tunggu... Freelancer - Pembelajar Kehidupan. Penyuka Keindahan (Alam dan Ciptaan).

Merekam keindahan untuk kenangan. Menuliskan harapan buat warisan. Membingkai peristiwa untuk menemukan makna. VERBA VOLANT, SCRIPTA MANENT.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Merasakan Indonesia di Kereta

14 Desember 2016   19:37 Diperbarui: 14 Desember 2016   20:38 476
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Perilaku-perilaku kelompok yang berperilaku demikian jutru mencoreng citra baik agama yang dimaksud. Indonesia memang negara ber-agama, tapi bukan negara agama. Religiusitas yang makin membaik, semestinya juga terkait dengan perilaku yang makin baik di antara para pemeluknya.

kereta apiku lari dengan kencang
melintas sawah, bukit, serta ladang
angin mengejar, mencoba menghalang
kereta apiku laju bagai terbang

larilah cepat hai kereta apiku
bawa ku segera ke tempat ku tuju
jika kau tampak kampung halamanku
bunyikan nyaring seruling keretamu

laju lajulah keretaku, laju lajulah keretaku
laju lajulah kereta apiku

(Kereta Apiku © AT Mahmud)

-end-

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun