Mohon tunggu...
hendra setiawan
hendra setiawan Mohon Tunggu... Freelancer - Pembelajar Kehidupan. Penyuka Keindahan (Alam dan Ciptaan).

Merekam keindahan untuk kenangan. Menuliskan harapan buat warisan. Membingkai peristiwa untuk menemukan makna. VERBA VOLANT, SCRIPTA MANENT.

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Semarak Tulungagung Culture Carnival 2016 (Esai Foto part 2)

31 Agustus 2016   22:00 Diperbarui: 31 Agustus 2016   22:05 305
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kalau di kota besar, karnaval yang paling umum adalah dalam rangka ulang tahun kota tersebut. Hampir di setiap kota memiliki acara seperti itu, dengan kekhasannya masing-masing. Tetapi karnaval agustusan di daerah, adalah sukacitanya masyarakat tingkat lokal. Sekadar info, ternyata di sini, sampai bulan September pun, masih tetap ada acara yang terkait dengan agustusan.

Sekalian promosi daerah wisata
Sekalian promosi daerah wisata
Mereka bebas berekspresi sesuai dengan konteks daerah masing-masing. Hal itulah yang setidaknya membuat semangat lokalitas begitu kental. Tradisi dan budaya yang terus digali dan dikembangkan, dapat menjadi sarana pewarisan nilai-nilai luhur nenek moyang. Agar generasi muda tetap mencintai dan bangga terhadap kulturnya sendiri.

tcc-part-2-10-57c6c60aa4afbdf94e960b18.jpg
tcc-part-2-10-57c6c60aa4afbdf94e960b18.jpg
Peristiwa karnaval yang saya ikuti kali ini hanyalah salah satu contoh kecil kemeriahannya. Tak bisa dibandingkan kelasnya dengan JFC (Jember Fashion Carnival) misalnya, yang sudah menginternasional itu (tahun ini bersamaan waktunya dengan TCC). Dan memang bukan tempatnya (serta tidak tepat juga) untuk memperbandingkan.

Tak kalah keren kok. Cantik...
Tak kalah keren kok. Cantik...
Kebetulan di bulan kemerdekaan ini, saya berada di kabupaten yang terkenal dengan marmernya. Ya, mana lagi kalau bukan Tulungagung. Kota (kabupaten) di Jawa Timur yang -bersama dengan Surabaya- memenangkan Adipura Paripurna tahun ini.

Tampilan wajib, ikon kabupaten dan slogan yang diusung.
Tampilan wajib, ikon kabupaten dan slogan yang diusung.
Sedikit wawasan, Kabupaten Tulungagung berada pada jarak 154 km ke arah barat daya dari kota Surabaya. Menurut data BPS terbaru (2016), luasnya mencapai 1.055,65 km2, dengan jumlah jiwa 1.021.190 jiwa di tahun 2015. Itu berarti tingkat kepadatan penduduk rata-rata 967 jiwa/km2. Dari luasan tersebut, secara administratif terbagi habis atas 19 Kecamatan, 257 Desa, 730 Dusun, 14 Kelurahan, 1.851 RW dan 6.405 RT.

Karnaval yang selalu dinanti
Karnaval yang selalu dinanti
Nah, terkait dengan karnaval kemerdekaan, berbekal cerita lisan dari warga di tempat ini, lalu coba-coba untuk mencari info lanjutan di internet. Ketemulah pada halaman salah satu grup facebook lokal.Isinya antara lain memuat informasi berikut ini.

Sumber: https://www.facebook.com/TulungagungCoret
Sumber: https://www.facebook.com/TulungagungCoret
“Wah, kalau jadwalnya lengkap begini, ya menang milih saja, mau ke mana perginya?” batin saya dalam hati. Maka, kalau jelas seperti ini, yang senang adalah para penyuka fotografi. Bisa hunting foto sepuasnya. Para jurnalis (media resmi atau para citizen journalist), siswa/mahasiswa yang terkait dengan jurusannya; mereka juga tidak terlalu kesulitan dalam mencari atau membuat pemberitaan.

Pengenalan budaya lokal sejak dini
Pengenalan budaya lokal sejak dini
Coba, kalau momen seperti ini juga terjadi di kota besar. Betapa semaraknya jua. Tapi, ya memang karena situasi zaman, tak memungkinkannya. Jadi, ya cukuplah bernostalgia... Hanya memang di sedikit tempat yang masih mempertahankan tradisi karnaval Agustusan macam begini. “Bikin ngiri...” Jelas, seperti dalam capture berikut ini, masih di grup FB yang sama.

Sumber: https://www.facebook.com/TulungagungCoret
Sumber: https://www.facebook.com/TulungagungCoret
Baiklah, daripada tambah panjang dan nggak jelas jluntrung (arah atau fokus pembahasan)-nya, cukup sekian saja ya oret-oretan ini... :). Nah, mari kita simak terus kemeriahan acara –melalui serial foto– Tulungagung Culture Festival (TCC) 2016 yang diselenggarakan pada hari minggu terakhir di bulan Agustus ini (28/8).

Ikonik wajib dihelat
Ikonik wajib dihelat
Oh ya, tepat sehari sebelumnya, sebenarnya ada juga momen karnaval bertajuk PawaiBhinneka Allegori untuk tingkat SMP/MTs. Sayang tidak sempat untuk menyaksikan momentum tersebut. Jumlah pesertanya tentu lebih banyak dari TCCini, yang diadakan untuk tingkat SMA/SMAK/MA.

Lagi bersiap menuju pemberangkatan
Lagi bersiap menuju pemberangkatan
Maklum jumlah sekolah -data BPS Kabupaten Tulungagung 2016- SMPN/swasta (75 SMP, 39 MTs) di sini lebih banyak daripada SMAN/swasta (24 SMA, 31 SMK, 18 MA). Jadi ya wajar sajalah. Tapi meskipun secara kuantitas sedikit, tapi secara kualitas, sungguh, di luar ekspetasi. Keren, walaupun untuk tingkat sekolah saja, bisa menyajikan gelaran semacam ini. Hebat juga, karena sudah menjadi agenda tahunan ternyata...

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun