Namun tidak ada salahnya mengurangi jumlah lemak yang dikonsumsi khususnya lemak jenuh dan lemak trans karena diketahui lemak tersebut dapat meningkatkan risiko penyakit kanker dan jantung. Kurangi makanan-makanan yang digoreng, daging berlemak, daging olahan, whipped cream, minyak kelapa atau kelapa sawit. Apakah Anda merasa tertantang untuk menghindari pisang goreng dan kerupuk?
2. Konsumsi Lemak Omega-3
Lemak omega-3 dalah jenis lemak tidak jenuh yang kaya akan manfaat. Jenis lemak omega-3 yang bermanfaat untuk melawan migrain yang sudah diteliti adalah EPA (eicosapentanoic acid) dan DHA (docosahexanoic acid).
Sebuah tinjauan sistematik telah membuktikan bahwa pemberian suplementasi lemak omega-3 jenis EPA dan DHA dapat menurunkan durasi serangan migrain dibandingkan kelompok yang tidak diberikan lemak omega-3. Namun, tidak ada hubungan yang nyata pada pemberian lemak omega-3 dengan frekuensi dan tingkat keparahan migrain.
Sumber makanan yang mengandung tinggi lemak omega-3 (EPA dan DHA) adalah ikan teri (anchovy), salmon, sarden, serta ikan kembung. Sebagai gambaran, Anda membutuhkan EPA+DHA sebanyak 1500 mg untuk mendapatkan manfaatnya terhadap migrain.
Jumlah tersebut setara dengan ikan teri (anchovy) 75 g/hari, salmon 80 g/hari, ikan sarden 150 g/hari, atau ikan kembung 250 g / hari. Suplemen minyak ikan yang mengandung  lemak omega-3 juga mudah ditemukan di pasaran. Anda dapat mengonsumsi 5 kapsul minyak ikan yang mengandung 180 mg EPA dan 120 mg DHA per hari.
3. Konsumsi Jahe
Siapa tidak kenal jahe? Hampir dapat dipastikan bahwa jenis bumbu masak ini tersedia di rumah Anda. Jahe dapat diolah menjadi berbagai jenis minuman, jamu, hingga menjadi penambah cita rasa makanan. Rasanya yang hangat di perut tentu sangat nikmat apalagi di musim hujan seperti saat ini.
Sebuah penelitian uji coba mengamati efek pemberian ekstrak jahe sebanyak 400 mg yang dikemas dalam kapsul dibandingkan dengan plasebo pada pasien dengan serangan migrain yang diobati dengan suntikan anti-nyeri.
Pasien yang diberikan ekstrak jahe ternyata mengalami perbaikan nyeri yang lebih nyata dalam 1-2 jam dibandingkan kelompok plasebo. Sebuah tinjauan sistematis menyimpulkan bahwa ekstrak jahe efektif untuk migrain serta dapat mengurangi gejala mual dan muntah pada penderita migrain.
Saat ini berbagai ekstrak jahe dapat diperoleh dengan mudah di pasaran. Memang belum ada penelitian tentang manfaat berbagai olahan jahe untuk migrain, namun tidak ada salahnya Anda mencoba segelas jahe hangat saat migrain.