Mohon tunggu...
Hendi Setiawan
Hendi Setiawan Mohon Tunggu... Penulis - Kompasianer

Senior citizen. Pengalaman kerja di bidang transmigrasi, HPH, modal ventura, logistik, sistem manajemen kualitas, TQC, AMS, sistem manajemen lingkungan dan K3, general affair, procurement, security. Beruntung pernah mengunjungi sebagian besar provinsi di Indonesia dan beberapa negara asing. Gemar membaca dan menulis. Menyukai sepakbola dan bulutangkis. Masih menjalin silaturahmi dengan teman2 sekolah masa SD sampai Perguruan Tinggi.

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Nyuci dan Ngepel Bikin Sehat

8 September 2016   20:17 Diperbarui: 16 September 2016   20:52 46
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Gerak Badan Berkeringat Supaya Sehat

Pelajaran olahraga tahun 1960an awal ke bawah masih disebut Gerak Badan. Entah kenapa diganti menjadi olahraga, mungkin istilah gerak badan kurang elit hehehe.

Dokter Rini -nama sebenarnya-, dokter umum yang praktek dekat rumah saya menganjurkan pasiennya untuk gerak badan sampai berkeringat, agar lemak dalam tubuh terbakar tidak numpuk di perut bikin gendut atau memicu sakit jantung dan penyempitan pembuluh darah. "Dua jam saja jalan kaki pak, cukup berkeringat badan kita", kata bu Dokter.

Sesekali jalan kaki dua jam bisa juga, tapi kalau every day atau most of the time ternyata sulit saya praktekkan. Sangeuk alias malas kata orang Sunda.

Hampir tiap Subuh jalan kaki ke masjid, tapi jaraknya dari rumah hanya sekitar 100 meter saja, pergi pulang 200 meter jalan kaki, tak bikin keringat keluar, cuma sedikit hareudang atau gerah. Jalan kaki 200 meter walaupun dilakukan setiap hari kurang mampu membuat badan berkeringat.

Sebagian orang berolahraga rutin karena butuh untuk kesehatan, tapi yang penting harus menyukainya, naik sepeda, main ping-pong adalah alternatif olahraga ringan yang dapat dikontrol sesuai kondisi tubuh kita. 

Bisa juga gerak badan di Gym atau main golf bila mau gaya plus ada uang berlebih, karena biayanya tak murah.

Nyuci dan Ngepel Badan Berkeringat

Sudah setahun pekerja rumah tangga di rumah berhenti bekerja karena suaminya sakit. Kebetulan anak-anak sudah gede, selama setahun terakhir pekerjaan cuci piring, cuci pakaian dan ngepel dikerjakan sendiri.

Tiga aktivitas cuci piring bekas pakai anggota keluarga, mencuci pakaian masing-masing dan ngepel lantai rumah ternyata menghasilkan keringat jauh lebih cepat dan lebih banyak dibanding jalan kaki dua jam.

Mencuci piring, sendok, gelas membutuhkan ketekunan, melatih ketelitian, mengasah rasa kebersihan ketika mengukur apakah piring, sendok, gelas dicuci dengan sabun dan air yang volumenya tepat, tidak boros, apakah sudah bersih, tidak bau amis. Mencuci piring, gelas, sendok selama sekitar 30 menit cukup membuat badan berkeringat.

Mencuci pakaian saya lakukan dengan tangan, baru setelah bersih di-spin oleh mesin cuci dan selanjutnya dijemur. Rata-rata saya mencuci pakaian sekitar satu jam setiap 2-3 hari. Keringat yang dihasilkan jauh lebih banyak dibanding jalan santai selama dua jam.

Aktivitas yang paling banyak menghasilkan keringat ternyata ngepel lantai rumah. Luas lantai rumah sekitar 180 meter persegi di-pel selama satu jam. Hanya harus hati-hati jangan sampai otot pinggang atau tulang belakang 'ketarik', sakit pinggangnya bisa seminggu. Pagi ini saya mencuci kasur lipat portable sampai bersih selama satu jam. Keringat bercucuran membasahi kaus yang saya pakai.

Mencuci motor atau mobil juga pasti membuat badan berkeringat, dapat dipilih sebagai alternatif aktivitas yang membuat badan berkeringat dan insyaallah setara olahraga jalan kaki selama dua jam.

Ngepel dan nyuci sampai badan berkeringat, setelah dilakukan cukup rutin saya rasakan turut menjaga berat badan sekitar 67-68 kg, setelah enam bulan sebelumnya stabil di angka 70-71 kg.

 

FB Hendi Setiawa

@HendiHSE

 @hasan_hendi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun