Mohon tunggu...
Hendi Setiawan
Hendi Setiawan Mohon Tunggu... Penulis - Kompasianer

Senior citizen. Pengalaman kerja di bidang transmigrasi, HPH, modal ventura, logistik, sistem manajemen kualitas, TQC, AMS, sistem manajemen lingkungan dan K3, general affair, procurement, security. Beruntung pernah mengunjungi sebagian besar provinsi di Indonesia dan beberapa negara asing. Gemar membaca dan menulis. Menyukai sepakbola dan bulutangkis. Masih menjalin silaturahmi dengan teman2 sekolah masa SD sampai Perguruan Tinggi.

Selanjutnya

Tutup

Catatan Artikel Utama

Paspor dan Tiket 'Two in One' Bikin Gagal Terbang

14 Oktober 2014   03:29 Diperbarui: 17 Juni 2015   21:08 2825
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Umur Paspor Kurang dari 6 Bulan

Keteledoran terjadi lagi pada mas Sidik, kebetulan ia dan saya kembali sama-sama akan mengikuti sebuah pelatihan di Kuala Lumpur pada tahun 2008.

Kali ini kami memesan tiket Malaysian Airlines sendiri-sendiri artinya jika ada tiket murah semacam tiket two in one SQ kami tak mau lagi. Saya berangkat tiga hari lebih dahulu karena akan mengikuti konvensi Kaizen sebelum menghadiri pelatihan Teknik Pengambilan Keputusan.

Sehari sebelum pelatihan dimulai HP saya berdering, mas Sidik menelpon saya dari Bandara Sukarno Hatta. Suaranya terdengar tidak tenang, "Saya ditolak terbang mas Hendi", kata mas Sidik. "Kenapa mas, kan bukan tiket promo", kata saya. "Aduh saya kurang teliti ternyata masa berlaku paspor saya kurang dari enam bulan, harus ganti paspor dulu, kalau nekat pergi bisa ditolak di Bandara Kuala Lumpur", sahut mas Sidik.

Alamak rupanya kawan saya ini tidak memeriksa sampai kapan paspornya berlaku, alhasil hari itu ia dan istrinya gagal terbang ke Kuala Lumpur. Kali ini tiket tidak hangus, tetap dapat dipakai pada penerbangan seminggu kemudian, setelah paspor mas Sidik diganti baru.

Walaupun pelatihan sudah selesai dan saya sudah kembali ke Jakarta, atas izin atasan kami akhirnya mas Sidik diperkenankan pergi ke Kuala Lumpur bersama isterinya ... untuk berlibur. Lha pelatihan sudah selesai seminggu lalu kok he he he....  Teman saya yang baik ini memang punya kebiasaan mengajak isterinya jika ada tugas ke luar negeri terutama bila lokasinya di Malaysia atau Singapura, karena dekat, jauhan Medan kan?

Kesalahan kecil akibat ketidaktahuan aturan main tiket murah dan keteledoran memeriksa masa  berlaku paspor bukan hanya bisa menghambat perjalanan, gagal ikut pelatihan, tapi juga berakibat harus merogoh dompet pribadi cukup dalam.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun