Umur Paspor Kurang dari 6 Bulan
Keteledoran terjadi lagi pada mas Sidik, kebetulan ia dan saya kembali sama-sama akan mengikuti sebuah pelatihan di Kuala Lumpur pada tahun 2008.
Kali ini kami memesan tiket Malaysian Airlines sendiri-sendiri artinya jika ada tiket murah semacam tiket two in one SQ kami tak mau lagi. Saya berangkat tiga hari lebih dahulu karena akan mengikuti konvensi Kaizen sebelum menghadiri pelatihan Teknik Pengambilan Keputusan.
Sehari sebelum pelatihan dimulai HP saya berdering, mas Sidik menelpon saya dari Bandara Sukarno Hatta. Suaranya terdengar tidak tenang, "Saya ditolak terbang mas Hendi", kata mas Sidik. "Kenapa mas, kan bukan tiket promo", kata saya. "Aduh saya kurang teliti ternyata masa berlaku paspor saya kurang dari enam bulan, harus ganti paspor dulu, kalau nekat pergi bisa ditolak di Bandara Kuala Lumpur", sahut mas Sidik.
Alamak rupanya kawan saya ini tidak memeriksa sampai kapan paspornya berlaku, alhasil hari itu ia dan istrinya gagal terbang ke Kuala Lumpur. Kali ini tiket tidak hangus, tetap dapat dipakai pada penerbangan seminggu kemudian, setelah paspor mas Sidik diganti baru.
Walaupun pelatihan sudah selesai dan saya sudah kembali ke Jakarta, atas izin atasan kami akhirnya mas Sidik diperkenankan pergi ke Kuala Lumpur bersama isterinya ... untuk berlibur. Lha pelatihan sudah selesai seminggu lalu kok he he he.... Teman saya yang baik ini memang punya kebiasaan mengajak isterinya jika ada tugas ke luar negeri terutama bila lokasinya di Malaysia atau Singapura, karena dekat, jauhan Medan kan?
Kesalahan kecil akibat ketidaktahuan aturan main tiket murah dan keteledoran memeriksa masa berlaku paspor bukan hanya bisa menghambat perjalanan, gagal ikut pelatihan, tapi juga berakibat harus merogoh dompet pribadi cukup dalam.