Dengan menggunakan logika dalam melakukan analisis menggunakan pemikiran maka hasil yang benar dan lurus akan di dapat, hal tersebut dapat terjadi apabila metode yang telah dibahas di atas mampu dihayati dengan baik serta terbiasa melatih diri sendiri.Â
Perlu diketahui bahwa dalam sebuah ilmu tentu memiliki objek yang di pelajari, serta ilmu memiliki lapangan. Yang mana pada dasarnya lapang tersebut tercipta dari adaya pengalaman dari diri kita selama hidup, yang masing masing akan diliputi oleh ilmunya sendiri.Â
Benang merah yang ditarik memberitahukan bahwa setiap lapangan itu akan memiliki metode serta ilmu yang berbeda dan bermacam macam, seperti perbedaan objek material dan objek formalnya atau salah satu dari objek tersebut.Â
Dapat di ambil contoh, ilmunya adalah ilmu matematika dan ilmu biologi, yang mana objek materialnya sama sama badan, tapi dari ilmu matematika memiliki objek formal yang merupakan menurut kuantitatif dan sejauh dapat di ukur. Sedangkan ilmu biologi memiliki objek formal sejauh hidup.Â
Maka artinya, apabila salah suatu ilmu masih memiliki ketidak jelasan mengenai objek formalnya, ilmu tersebut masih belum dapat dikatakan sebagai ilmu, sebab tidak ada perspektif yang membenarkan dan hanya masih dalam perkiraan, disanalah penting untuk mempelajari ilmu logika scientifika, sebab pada logika scientifika objek formalnya telah jelas, yaitu hukum hukum, prinsip prinsip, dasar dasar, dan bentuk bentuk pikiran.
Mesikupun memang, dengan hanya mengira dan dilihat dari sebuah pengalaman logika alami membenarkan, tapi akan lebih lurus dan benar jika logika scientifika menjadi dasar guna menganalisis sesuatu melalui pemikiranÂ
Penting untuk kelurusan pemikiran dibarengi dengan kebenaran pada materi pikiran, sehinggan hal tersebut tidak hanya melahirkan proses pemikiran yang logis, tetapi mampu melahirkan pemikiran yang baik, yaitu logis-dialektis. Dapat kita tarik secara langsung benang merah yang ada dalam hal tersebut, yang mana dalam proses berpikir logis harus dengan mengindahkan perubahan keadaan kedepan, melakukan banyak pertimbangan, banyak perspektif yang sifatnya pluradimensional, sebab perspektif pro dan kontra dibutuhkan guna melihat hasil kebeneran yang lebih lurus.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H