Mohon tunggu...
Henda Kamelina
Henda Kamelina Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa UPI

Pendidikan Bahasa Sunda 2019

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Sosialisasi Dampak Limbah Rumah Tangga Untuk Meningkatkan Kesadaran Warga Kampung dalam Menjaga Kelestarian Alam

11 Agustus 2022   22:41 Diperbarui: 11 Agustus 2022   23:10 302
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Seperti yang kita ketahui bahwa alam merupakan aset dunia yang paling berharga di muka bumi ini. Karena alam memiliki sejuta manfaat untuk kelangsungan hidup manusia dan juga hewan. Tanpa adanya alam, mungkin peradaban manusia juga hewan sudah punah sejak dahulu kala. Maka dari itu, pelestarian alam sangat penting dilakukan. Sebab jika tidak, muka bumi akan mengalami krisis udara bersih juga krisis air bersih. 

Pada dewasa ini, limbah menjadi salah satu fokus utama permasalahan pada kerusakan alam semesta. Limbah itu sendiri ialah bahan buangan atau bahan sisa yang sudah tidak digunakan lagi dari hasil kegiatan manusia baik pada skala rumah tangga, industri maupun pertambangan. Limbah dapat berdampak negatif baik terhadap kelestarian lingkungan maupun kesehatan manusia, sehingga perlunya penanganan yang tepat terhadap limbah tersebut.

Dalam hal ini, penulis akan lebih fokus kepada dampak yang disebabkan oleh limbah rumah tangga. Karena limbah rumah tangga lebih banyak ditemukan baik di kota-kota besar maupun di pedesaan terpencil. limbah rumah tangga itu sendiri ialah limbah yang berasal dari dapur, kamar mandi, cucian, limbah bekas industri rumah tangga dan kotoran manusia. 

Limbah rumah tangga yang terlalu banyak jika tidak dapat ditanggulangi dengan baik, akan sangat berpotensi dalam mencemari dan meracuni lingkungan sekitar. Pengolahan limbah rumah tangga ini bertujuan untuk menghindari terjadinya pencemaran terhadap lingkungan yang dapat berdampak terhadap terganggunya kesehatan masyarakat.

Kampung Bendungan Rw 08 merupakan salah satu kampung terpencil di Desa Sukuluyu tepatnya di Kecamatan Pangalengan Kabupaten Bandung Provinsi Jawa Barat. Dinamai Kampung Bendungan, sebab ditempat tersebut terdapat suatu bendungan air yang bisa mengontrol derasnya aliran air sungai agar tidak terjadinya peluapan air yang akan menyebabkan banjir bandang. 

Sekitar 3 tahun yang lalu, kampung tersebut pernah terjadi banjir sebab hujan yang sangat deras sehingga menyebabkan air di sungai meluap dan bendungan terlambat di tutup, akhirnya beberapa rumah yang letaknya ada di bawah menjadi korban banjir. 

Selain disebabkan oleh alam, bencana tersebut pun sebetulnya disebabkan oleh ulah manusia yang tidak bertanggung jawab. Karena letaknya terpencil sehingga tidak adanya TPS (Tempat Pembuangan Sampah Sementara), sedangkan produksi plastik sudah sampai ke kampung tersebut mengakibatkan penduduk di kampung tersebut terpaksa membuang sampah tersebut ke sungai yang ada disana. 

Padahal pada dasarnya, air merupakan hal paling penting di muka bumi. Apabila sungai sudah tercemar, maka akan berdampak juga kepada kesehatan baik di kampung bendungan sendiri maupun kepada daerah-daerah yang lain, yang airnya dialiri dari sungai tersebut.

dokpri
dokpri

Maka dari itu, saya Henda Kamelina dan 7 rekan lainnya di kelompok 92 KKN Tematik UPI 2022 dengan tema Pemberdayaan Masyarakat Berbasis SDG's Desa mempunyai tema inti yaitu "Desa Layak Air Bersih dan Sanitasi", tergerak untuk melakukan KKN (Kuliah Kerja Nyata) di Kampung Bendungan Rw 08 Desa Sukaluyu. 

Salah satu Program Kerjanya yaitu memberikan edukasi kepada penduduk Kampung Bendungan berupa Sosialisasi Dampak Limbah Rumah Tangga dan solusi penanggulangan yang tepat terhadap limbah tersebut. sosialisasi ini diadakan dua hari berturut-turut pada hari rabu dan kamis tanggal 20-21 Juli 2022 secara door to door ke rumah-rumah warga. 

Limbah rumah tangga mempunyai beberapa jenis diantaranya; (1) limbah padat/sampah, sampah organik maupun anorganik; (2) air limbah, berupa air bekas cucian, air bekas mandi, sisa makanan berwujud cai, dan lain-lain; (3) kotoran, berupa kotoran manusia dan urine.

Fokus sosialisasi yang dilakukan oleh kelompok 92 adalah dampak terhadap limbah padat/sampah. Sampah merupakan bahan sisa, baik bahan-bahan yang sudah tidak digunakan lagi (barang bekas) maupun bahan yang sudah diambil bagian utamanya yang dari segi ekonomis, sampah adalah bahan buangan yang tidak ada harganya dan dari segi lingkungan. 

Jika limbah sampah tersebut tidak dikelola dengan baik akan menimbulkan dampak negatif bagi lingkungan sekitar juga kesehatan manusia itu sendiri. Pembuangan sampah yang langsung ke lingkungan, akan menyebabkan terjadinya pencemaran lingkungan seperti pencemaran air yang melintasi wilayah perkotaan dan pemukiman.

dokpri
dokpri

Dampak limbah padat akan semakin terasa saat limbah tersebut membusuk. Tidak sedikit dari limbah tersebut yang menimbulkan gas beracun seperti asam sulfat, metan, dan ammonia. Gangguan Kesehatan akibat limbah padat ini sama sekali tidak bisa diremehkan. Mulai dari gatal-gatal, diare hingga penyakit serius seperti gangguan ginjal dan hati bisa muncul akibat limbah jenis ini.

Dari sekian banyak dampak yang ditimbulkan oleh limbah sampah tersebut kelompok KKN 92 menyuguhkan beberapa solusi kepada penduduk Kampung Bendungan yaitu:

  • Pengelolaan sampah basah menjadi pupuk kompos yang baik untuk tanaman
  • Membuat kerajinan dari sampah-sampah kering seperti botol, kertas, plastik, dsb.
  • Jika air sudah tercemar oleh limbah, hal tersebut bisa ditangani dengan menanam pomoea aquatica forsk (kangkung air). Tanaman kangkung air termasuk tanaman yang mudah menyerap logam berat. Dan sudah ada penelitian yang membuktikan bahwa kangkung air ini efektif dalam memperbaiki kualitas air dari pencemaran air detergen.

Dengan adanya sosialisasi tersebut diharapkan Rw 08 di Kampung Bendungan dapat lebih selektif dalam mengelola limbah sampah, sehingga dapat merawat lingkungannya dengan baik dan tidak lagi membuang sampah ke perairan sungai. Dan menjadikan penduduk Kampung Bendungan menjadi penduduk yang kreatif dan inovatif dalam pengelolaan limbah rumah tangga.

dokpri
dokpri

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun