Mohon tunggu...
Hen Ajo Leda
Hen Ajo Leda Mohon Tunggu... Buruh - pengajar dan pegiat literasi, sekaligus seorang buruh tani separuh hati

menulis dan bercerita tentang segala hal, yang ringan-ringan saja

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Artikel Utama

PPN Boleh Tinggi, Harga Buku Tetap Harus Terjangkau

24 Desember 2024   00:03 Diperbarui: 24 Desember 2024   11:13 227
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Upaya lainnya adalah mendukung transformasi digital di sektor literasi. Pengembangan dan distribusi buku digital atau e-book dapat menjadi alternatif untuk menekan biaya produksi dan distribusi. 

Dengan memanfaatkan teknologi, buku digital dapat dijual dengan harga lebih murah dibandingkan buku cetak. Pemerintah dapat mendorong penerbit untuk mengembangkan buku digital melalui insentif atau program bantuan teknologi.

Mengutamakan Literasi untuk Kemajuan Bangsa

Literasi sebagai fondasi yang menentukan kualitas sumber daya manusia suatu bangsa. Dalam era informasi saat ini, kemampuan membaca, menganalisis dan memahami informasi menjadi keterampilan esensial untuk bersaing secara global. Oleh karena itu, memastikan harga buku tetap terjangkau meskipun ada kenaikan tarif PPN merupakan langkah strategis yang harus diprioritaskan.

Dengan lain perkataan, jika kenaikan PPN memang diperlukan untuk meningkatkan pendapatan negara, tetapi pemerintah juga harus mempertimbangkan dampaknya terhadap akses masyarakat terhadap barang dan jasa yang mendukung pendidikan dan literasi. 

Kebijakan pajak yang inklusif, seperti pengurangan atau penghapusan tarif PPN untuk buku, dapat menjadi solusi untuk memastikan masyarakat tetap memiliki akses terhadap bahan bacaan yang berkualitas.

Di sisi lain, masyarakat juga perlu berperan aktif dalam mendukung literasi, seperti dengan memanfaatkan perpustakaan umum, komunitas literasi, atau platform berbagi buku. Upaya kolektif dari pemerintah, masyarakat, dan pelaku industri penerbitan diperlukan untuk membangun budaya literasi yang kuat di Indonesia.

Harga buku yang terjangkau merupakan kunci untuk meningkatkan kualitas pendidikan dan memperkuat sumber daya manusia dan pembangunan bangsa. Sebagimana kata Tan Malaka, "selama toko buku ada, selama itu pustaka bisa dibentuk kembali. Kalau perlu dan memang perlu, pakaian dan makanan dikurangi".

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun