Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) STPM Santa Ursula, sebagai perwakilan dari civitas akademika, mengambil peran aktif dalam menginisiasi penggalangan dana. Para mahasiswa secara sukarela mengorganisir kegiatan ini sebagai bentuk dukungan finansial untuk para korban bencana.Â
Dana yang berhasil terkumpul dari penggalangan dana ini nantinya akan disalurkan untuk memenuhi kebutuhan dasar para korban erupsi. Aksi penggalangan dana ini tidak hanya memberikan dampak material, tetapi juga secara simbolis mencerminkan bahwa kepedulian terhadap sesama tidak mengenal batasan geografis. Mahasiswa, sebagai agen perubahan, turut menampilkan peran penting dalam membantu meringankan beban yang dialami masyarakat terdampak.
Keterlibatan masyarakat di luar wilayah bencana seperti yang dilakukan oleh STPM Santa Ursula menunjukkan bahwa tanggung jawab sosial dalam penanganan bencana adalah milik bersama.Â
Aksi solidaritas ini, selain memberikan bantuan konkret bagi korban, juga membangun rasa kebersamaan dan kekompakan antar masyarakat dalam menghadapi krisis. Lebih jauh, inisiatif ini memupuk semangat kemanusiaan dan rasa empati yang penting untuk keberlangsungan masyarakat yang tangguh dan siap menghadapi berbagai tantangan.
Partisipasi masyarakat yang luas dalam aksi solidaritas untuk korban erupsi Gunung Lewotobi juga mencerminkan kearifan lokal dan nilai gotong royong yang menjadi salah satu fondasi budaya Indonesia.Â
Semangat gotong royong yang menjadi nilai budaya bangsa ini terlihat dalam aksi-aksi penggalangan dana, distribusi bantuan, serta berbagai bentuk dukungan lainnya. Hal ini menunjukkan bahwa masyarakat Indonesia memiliki solidaritas yang tinggi dan kesadaran akan pentingnya peran aktif mereka dalam mendukung upaya mitigasi dan penanganan dampak bencana.
Kesimpulan
Erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki tidak hanya menjadi ujian bagi ketangguhan masyarakat Flores Timur dalam menghadapi bencana alam, tetapi juga memperlihatkan bagaimana pemerintah dan masyarakat bersama-sama berjuang untuk meminimalisir dampak yang ditimbulkan.Â
Langkah-langkah pemerintah dalam mempercepat penanganan, serta peran masyarakat luas dalam memberikan dukungan, menjadi bukti bahwa solidaritas dan sinergi antarlembaga dan masyarakat adalah kunci dalam menghadapi situasi krisis.
Aksi solidaritas ini menegaskan pentingnya peran semua pihak, baik pemerintah maupun masyarakat sipil, dalam menangani dampak bencana alam secara komprehensif.Â
Upaya ini diharapkan dapat meringankan beban para korban serta memastikan bahwa kebutuhan dasar mereka terpenuhi hingga situasi kembali normal. Selain itu, dukungan dari masyarakat di luar wilayah terdampak membuktikan bahwa rasa kepedulian dan semangat saling membantu masih kuat di tengah masyarakat Indonesia.