Semisalnya, menginisiasi program pelatihan bagi petani mengenai teknik pengelolaan lahan yang tidak membahayakan hutan, seperti agroforestri dan penanaman tanaman penutup tanah. Program ini akan mencakup penyuluhan, edukasi dan pembangunan kesadaran tentang bahaya pembakaran lahan dan praktik pertanian ramah lingkungan.
Mendorong penguatan kelembagaan Penanggulangan Bencana dengan menginisiasi posko di setiap desa, kelurahan, kecamatan hingga kabupaten yang berfungsi sebagai pusat informasi dan koordinasi dalam penanggulangan kebakaran hutan. Posko ini akan dilengkapi dengan alat pemadam dan relawan berbasis masyarakat terlatih untuk merespons kebakaran secara cepat.
Menginisiasi proyek rehabilitasi untuk mengembalikan fungsi hutan dengan menanam pohon-pohon lokal dan mendukung kegiatan restorasi ekosistem. Selain itu, menyediakan insentif bagi masyarakat yang terlibat dalam kegiatan rehabilitasi.
Masyarakat juga harus berperan aktif (cityzen active) dengan meminta transparansi dari masing-masing kandidat terkait program-program lingkungan yang diusulkan. Dengan mendorong dialog antara calon pemimpin dan masyarakat, isu lingkungan dapat menjadi agenda penting dalam Pilkada mendatang.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H