Mohon tunggu...
Hen Ajo Leda
Hen Ajo Leda Mohon Tunggu... Buruh - pengajar dan pegiat literasi, sekaligus seorang buruh tani separuh hati

menulis dan bercerita tentang segala hal, yang ringan-ringan saja

Selanjutnya

Tutup

Nature Artikel Utama

Karhutla di Nusa Tenggara Timur, Siapa yang Harus Bertanggung Jawab?

3 Agustus 2024   00:40 Diperbarui: 4 Agustus 2024   13:49 606
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ILUSTRASI Karhutla | Image by Freepik

Masyarakat NTT harus berperan aktif dan mengambil bagian dalam pencegahan karhutla dengan mengadopsi praktik pertanian yang ramah lingkungan dan melaporkan kejadian kebakaran kepada pihak berwenang. Mengubah perilaku melalui pendidikan dan kesadaran masyarakat mengenai risiko kebakaran dan cara pencegahannya sangat penting. Masyarakat juga harus terlibat aktif dalam program mitigasi dan adaptasi terhadap perubahan iklim.

Selain itu, Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM), lembaga pendidikan dan agama dapat berperan dalam kampanye kesadaran, pelatihan masyarakat, dan advokasi kebijakan atau aksi-aksi sosial yang mendukung pencegahan karhutla. Dengan demikian, penting bagi semua pihak untuk bersinergi demi keselamatan bersama dan kelestarian hutan dan lingkungan hidup di masa depan. 

Kesimpulan

Karhutla yang terjadi di NTT adalah masalah kompleks yang memerlukan tanggung jawab dan kolaborasi dari berbagai pihak. Meskipun pemerintah memiliki peran utama dalam penanggulangan dan pencegahan kebakaran, masyarakat dan sektor lainnya juga memiliki peran penting dalam mendukung upaya tersebut. 

Kolaborasi antara semua pihak dan penerapan kebijakan yang efektif dapat membantu mengurangi risiko dan dampak karhutla, melindungi lingkungan, serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat di Nusa Tenggara Timur. Upaya bersama untuk menangani masalah ini akan menentukan masa depan keberlanjutan dan kesejahteraan dari timur Indonesia.

Akhir kata, dengan mengulang kembali semboyan yang sering diucapkan mantan Gubernur NTT, Brigjen TNI dr. Aloysius Benedictus Mboi, M.P.H. (Ben Mboi), bahwa "Kalau bukan sekarang kapan lagi, kalau bukan kita siapa lagi."

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun