Namun, pendekatan militer dan pelanggaran hak asasi manusia yang terjadi selama Operasi Seroja menimbulkan pertanyaan tentang apakah pendekatan tersebut merupakan cara yang tepat.Â
Kedua, respons komunitas internasional terhadap invasi ini menunjukkan adanya ketegangan antara prinsip kedaulatan nasional dan hak rakyat untuk menentukan nasib mereka sendiri.
Keberhasilan referendum 1999 yang menghasilkan kemerdekaan Timor Leste menunjukkan bahwa hak untuk menentukan nasib sendiri adalah prinsip fundamental yang harus dihormati oleh semua negara.Â
Proses transisi menuju kemerdekaan yang didukung oleh intervensi internasional juga menegaskan pentingnya kerjasama internasional dalam menjaga perdamaian dan stabilitas.
Kesimpulan
Hari Integrasi Timor Timur yang diperingati setiap 17 Juli adalah pengingat akan perjalanan sejarah yang kompleks dan penuh tantangan.Â
Proses integrasi ini melibatkan aspek politik, militer, sosial, dan hak asasi manusia yang saling terkait. Meskipun sekarang Timor Leste telah menjadi negara merdeka, sejarah integrasi ini tetap menjadi bagian penting dari narasi nasional Indonesia.Â
Peristiwa ini juga memberikan pelajaran berharga tentang pentingnya menghormati hak-hak dasar manusia dan menjaga perdamaian dalam hubungan internasional.Â
Melalui refleksi kritis terhadap sejarah ini, kita dapat lebih memahami dinamika politik dan kemanusiaan yang mempengaruhi masa lalu dan masa depan kita.
Daftar Pustaka:
https://pdrh.law.ui.ac.id/news/detail/116/hari-integrasi-timor-timur