Mohon tunggu...
Hen AjoLeda
Hen AjoLeda Mohon Tunggu... Buruh - pengajar dan pegiat literasi, sekaligus seorang buruh tani separuh hati

menulis dan bercerita tentang segala hal, yang ringan-ringan saja

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Meneladani Hidup Jemaat Perdana dalam Komunitas Umat Basis (KUB)

17 Juli 2024   20:32 Diperbarui: 17 Juli 2024   20:35 27
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Meneladani Hidup Jemaat Perdana dalam Komunitas Umat Basis (KUB)

Pada malam Rabu, 17 Juni 2024, saya mengikuti doa malam bersama di Komunitas Umat Basis (KUB), lingkungan Tibakisa 2, Nageoga, Paroki St. Fransiskus Xaverius Boawae. 

Kegiatan ini mengingatkan pada pola hidup Jemaat Perdana yang tertulis dalam Kisah Para Rasul 2:41-47. 

Jemaat Perdana dikenal karena ketekunan dan kesatuan hati mereka, berkumpul setiap hari, hidup dalam persekutuan, makan bersama, dan memuji Allah. 

Pola hidup ini menjadi inspirasi bagi umat Kristiani masa kini, yang diterapkan melalui Komunitas Umat Basis (KUB).

KUB adalah organisasi yang menyatu dan berinteraksi langsung dengan komunitas umat. 

Organisasi ini merupakan bagian dari struktur Gereja Katolik, dari Vatikan Roma hingga pelosok Nusantara. 

Tujuan utama KUB adalah untuk menghidupkan pola hidup Kristiani yang kolektif dan bertolak belakang dengan pola hidup individualistis, egois, dan konsumptif yang sering ditemui dalam masyarakat modern.

Dalam KUB, umat berpartisipasi dalam berbagai kegiatan rohani seperti doa bersama, sharing Kitab Suci, dan katakese. 

Aktivitas ini dilakukan dengan pendekatan dialogal, menekankan komunikasi antara Allah dan manusia. Doa dan kehidupan berkomunitas menjadi ciri khas hidup beriman bagi umat Katolik.

Beberapa penelitian terdahulu menunjukkan bahwa doa bersama dalam komunitas memiliki dampak positif terhadap modalitas sosial dan moderasi beragama, khususnya dalam pelayanan di komunitas umat basis (KUB).

KUB memainkan peran penting dalam menghidupkan aspek-aspek kehidupan bergereja serta memperkuat kesatuan umat Allah di dalam Gereja. 

Dalam komunitas ini, hubungan antarumat menjadi lebih erat, dan kebersamaan dalam doa serta kegiatan rohani lainnya membantu membangun solidaritas dan kepedulian antaranggota.

Aktivitas doa malam di KUB bukan sekadar rutinitas, melainkan bentuk konkret dari kehidupan Kristiani yang berakar pada semangat Jemaat Perdana. 

Melalui doa bersama, umat belajar untuk saling mendukung dan menguatkan dalam iman. 

Sharing Kitab Suci membuka ruang bagi dialog dan refleksi, memungkinkan umat untuk mendalami ajaran agama dan mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari. 

Katakese, sebagai bentuk pengajaran agama, membantu umat memahami lebih dalam tentang iman Katolik dan memperkuat dasar-dasar kepercayaan mereka.

Penelitian mengenai efek doa bersama dalam komunitas menunjukkan bahwa praktik ini dapat memperkuat modal sosial. 

Modal sosial merujuk pada jaringan, norma, dan kepercayaan yang memfasilitasi koordinasi dan kerjasama untuk keuntungan bersama. 

Dalam konteks KUB, doa bersama membangun rasa saling percaya dan kebersamaan di antara anggota komunitas. 

Hal ini penting untuk menciptakan komunitas yang solid dan harmonis, yang mampu menghadapi tantangan dan kesulitan bersama.

Selain itu, KUB juga berperan dalam moderasi beragama. Dalam masyarakat yang semakin plural dan kompleks, moderasi beragama menjadi penting untuk menjaga harmoni dan toleransi antarumat beragama. 

Moment setelah Doa di KUB Tibakisa 2, Nageoga. Sumber gambar: Dokpri
Moment setelah Doa di KUB Tibakisa 2, Nageoga. Sumber gambar: Dokpri

KUB, melalui kegiatan rohani yang inklusif dan dialogis, membantu umat untuk memahami dan menghargai perbedaan, serta mengembangkan sikap terbuka terhadap sesama. 

Hal ini mendukung terciptanya lingkungan yang damai dan toleran, di mana setiap orang dapat hidup berdampingan dengan harmonis.

KUB juga memiliki peran penting dalam pelayanan kepada masyarakat. Kegiatan sosial seperti bantuan kepada yang membutuhkan, program kesehatan, dan pendidikan menjadi bagian dari misi KUB untuk melayani sesama. 

Pelayanan ini bukan hanya menunjukkan kasih Kristiani dalam tindakan nyata, tetapi juga memperkuat hubungan antara Gereja dan masyarakat. 

Melalui pelayanan ini, KUB menunjukkan bahwa iman yang hidup adalah iman yang bekerja untuk kebaikan bersama.

Kehidupan berkomunitas dalam KUB juga membantu umat untuk mengembangkan keterampilan interpersonal dan kepemimpinan. 

Melalui partisipasi aktif dalam kegiatan komunitas, umat belajar untuk bekerja sama, mengelola konflik, dan mengambil tanggung jawab. 

Keterampilan ini tidak hanya bermanfaat dalam konteks komunitas gereja, tetapi juga dalam kehidupan sehari-hari di masyarakat.

KUB sebagai cerminan hidup Jemaat Perdana, menunjukkan bahwa pola hidup kolektif dan berkomunitas memiliki banyak manfaat. 

Kehidupan dalam KUB membantu umat untuk tetap teguh dalam iman, mengembangkan solidaritas, dan berkontribusi bagi kebaikan bersama serta menciptakan dampak positif bagi masyarakat luas.

Melalui KUB, Gereja Katolik menunjukkan bahwa ajaran Kristiani dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari, membawa perubahan nyata bagi umat dan masyarakat. 

KUB menjadi contoh bagaimana kehidupan Kristiani yang sejati adalah kehidupan yang penuh kasih, solidaritas, dan pelayanan kepada sesama, mengikuti teladan Jemaat Perdana.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun