Mohon tunggu...
Hen Ajo Leda
Hen Ajo Leda Mohon Tunggu... Buruh - pengajar dan pegiat literasi, sekaligus seorang buruh tani separuh hati

menulis dan bercerita tentang segala hal, yang ringan-ringan saja

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas Pilihan

Relevansi Metode Pendidikan Andragogi untuk Pendidikan Nonformal bagi Orang Dewasa

17 Juli 2024   11:48 Diperbarui: 25 Juli 2024   10:08 157
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi. Sumber Gambar: Zhara Firdaus/Kompasiana.com

Relevansi Metode Pendidikan Andragogi untuk Pendidikan Nonformal bagi Orang Dewasa

Pendidikan orang dewasa, yang dikenal sebagai andragogi, memainkan peran penting dalam memenuhi kebutuhan pendidikan nonformal. 

Berbeda dengan pendidikan anak-anak yang berfokus pada transmisi pengetahuan, pendidikan orang dewasa lebih menekankan pada pengalaman hidup dan peningkatan keterampilan praktis yang relevan. 

Orang dewasa memiliki karakteristik belajar yang unik. Mereka belajar untuk meningkatkan kemandirian dan pengembangan diri, bukan semata-mata untuk mendapatkan sertifikat atau ijazah. 

Pembelajaran orang dewasa berorientasi pada aplikasi praktis yang dapat meningkatkan kualitas hidup mereka. 

Mereka juga cenderung mengarahkan diri sendiri dalam proses belajar, menggunakan pengalaman hidup sebagai dasar untuk memahami konsep-konsep baru.

Perbedaan dengan Pendidikan Anak-Anak

Pendidikan anak-anak, atau pedagogi, berfokus pada transmisi pengetahuan dan warisan budaya dari satu generasi ke generasi berikutnya. 

Metode ini biasanya bersifat instruktif dengan guru sebagai pusat pembelajaran. Sebaliknya, andragogi menekankan pada pembelajaran mandiri, di mana peserta didik berperan aktif dalam menemukan dan mengkonstruksi pengetahuan yang mereka butuhkan untuk hidup. 

Andragogi juga menitikberatkan pada relevansi pembelajaran dengan kehidupan nyata, sehingga materi yang dipelajari lebih aplikatif dan kontekstual.

Strategi dan Metode Pembelajaran

Dalam andragogi, strategi pembelajaran yang efektif adalah yang melibatkan peserta didik secara aktif dan memanfaatkan pengalaman mereka. 

Beberapa metode yang sering digunakan antara lain:

1. Numbered Head Together (NHT): Metode ini melibatkan peserta dalam kelompok kecil untuk berdiskusi dan memahami materi dari berbagai sudut pandang. 

Setiap anggota kelompok diberi nomor dan mereka harus bekerja sama untuk mencapai pemahaman bersama.

2. Cooperative Script: Dalam metode ini, peserta didik dibagi menjadi kelompok-kelompok yang saling bertukar informasi mengenai topik yang dipelajari. 

Hal ini membantu mereka mengembangkan keterampilan analitis dan kritis serta memperkaya pemahaman melalui diskusi kelompok.

3. Eksperimen dan Praktik Langsung: Memberikan kesempatan bagi peserta untuk mencoba dan menerapkan pengetahuan dalam situasi nyata. 

Metode ini sangat efektif karena memungkinkan peserta mengalami langsung bagaimana teori dapat diaplikasikan dalam praktik sehari-hari.

4. Tugas dan Tantangan: Metode ini melibatkan pemberian tugas atau tantangan yang relevan dengan minat dan kebutuhan peserta. 

Hal ini mendorong mereka untuk mengeksplorasi lebih dalam dan mengembangkan keterampilan pemecahan masalah.

5. Diskusi Interaktif: Penggunaan contoh kasus, studi kasus, dan diskusi interaktif membantu peserta mengaitkan teori dengan situasi nyata, memungkinkan mereka untuk berpikir kritis dan mendalami topik lebih lanjut.

6. Kooperatif Tipe STAD: Metode ini mengharuskan peserta bekerja sama dalam kelompok untuk memahami materi, kemudian mengajarkannya kembali kepada anggota kelompok lainnya. Pendekatan ini mendorong kolaborasi dan pemahaman yang lebih mendalam.

Relevansi dengan Pendidikan Nonformal

Pendidikan nonformal mencakup segala bentuk pembelajaran yang berlangsung di luar sistem pendidikan formal, termasuk kursus keterampilan, pelatihan kerja, pendidikan masyarakat, dan program literasi.

Tujuan pendidikan nonformal adalah untuk mengembangkan potensi peserta didik dengan penekanan pada penguasaan pengetahuan dan keterampilan fungsional serta pengembangan sikap dan kepribadian profesional. 

Hasil dari pendidikan nonformal dapat dihargai setara dengan hasil program pendidikan formal setelah melalui proses penilaian penyetaraan oleh lembaga yang ditunjuk oleh pemerintah.

Relevansi andragogi dalam pendidikan nonformal sangat signifikan karena beberapa alasan:

1. Kebutuhan Spesifik dan Beragam: Pendidikan nonformal seringkali dirancang untuk memenuhi kebutuhan spesifik kelompok tertentu, seperti pekerja, ibu rumah tangga, atau komunitas tertentu. 

Metode andragogi yang fleksibel dan berbasis pengalaman memungkinkan program-program ini disesuaikan dengan kebutuhan unik setiap kelompok.

2. Kemandirian dalam Belajar: Pendidikan nonformal seringkali memerlukan peserta didik untuk belajar secara mandiri dan mengambil inisiatif dalam proses belajar. 

Andragogi mendukung pendekatan ini dengan menekankan kemandirian dan self-directed learning, sehingga peserta didik dapat mengatur waktu dan cara belajar mereka sendiri.

3. Fokus pada Penerapan Praktis: Banyak program pendidikan nonformal yang berfokus pada peningkatan keterampilan praktis yang dapat langsung diterapkan dalam kehidupan sehari-hari atau pekerjaan. 

Metode andragogi, yang mengutamakan pengalaman dan praktik langsung, sangat sesuai untuk tujuan ini.

4. Pembelajaran Sepanjang Hayat: Andragogi mendukung konsep pembelajaran sepanjang hayat (lifelong learning), yang merupakan inti dari pendidikan nonformal. 

Dengan adanya perubahan teknologi dan pasar kerja yang cepat, orang dewasa perlu terus belajar dan beradaptasi. 

Pendidikan nonformal menyediakan platform yang ideal untuk pembelajaran berkelanjutan ini.

5. Kontekstualisasi dan Relevansi: Pendidikan nonformal seringkali lebih kontekstual dan relevan dengan kebutuhan lokal dan individu. 

Andragogi memungkinkan pembelajaran yang berorientasi pada masalah dan situasi nyata yang dihadapi peserta didik, sehingga materi yang dipelajari lebih bermakna dan bermanfaat.

Implikasi dalam Proses Pembelajaran

Proses pembelajaran orang dewasa memerlukan iklim yang kondusif dan relevan dengan pengalaman mereka. 

Diagnosis kebutuhan belajar yang tepat sangat penting untuk merancang program yang sesuai dengan minat dan kebutuhan peserta. 

Proses perencanaan dan penetapan tujuan pembelajaran harus mempertimbangkan kesiapan belajar dan orientasi yang sesuai dengan peserta didik dewasa.

Orang dewasa juga membutuhkan kemandirian dalam belajar. Mereka cenderung memiliki konsep diri yang lebih matang dan mandiri, sehingga metode pembelajaran yang bersifat memaksa atau manipulatif tidak akan efektif. 

Sebaliknya, mereka lebih responsif terhadap pendekatan yang menghargai pengalaman dan kontribusi mereka dalam proses belajar.

Kesimpulan

Konsepsi pendidikan orang dewasa atau andragogi menawarkan pendekatan yang lebih relevan dan efektif untuk pendidikan nonformal. 

Dengan memanfaatkan pengalaman hidup peserta didik dan menekankan pada aplikasi praktis, metode pembelajaran dalam andragogi dapat meningkatkan keterampilan dan kualitas hidup orang dewasa. 

Pendekatan ini sangat penting dalam era globalisasi dan perubahan teknologi yang cepat, di mana orang dewasa perlu terus meningkatkan keterampilan dan pengetahuan mereka untuk tetap kompetitif dan adaptif terhadap perubahan. 

Pendidikan nonformal, yang fleksibel dan kontekstual, menjadi semakin relevan dengan menggunakan metode andragogi, memastikan pembelajaran yang berkesinambungan dan bermakna bagi setiap individu.

Daftra Pustaka:

 https://repository.ut.ac.id/4383/1/LUHT4108-M1.pdf

 http://file.upi.edu/Direktori/FIP/JUR._PEND._LUAR_SEKOLAH/195109141975011-AYI_OLIM/andragogi_PDF2.pdf

 https://www.kompasiana.com/mitaagustia04/648a2a2408a8b5382e5d4182/metode-pembelajaran-orang-dewasa-udah-tau-apa-aja

 https://jurnal.unimed.ac.id/2012/index.php/kultura/article/download/18261/13444

 https://getcourse.id/insights/andragogi

http://repositori.unsil.ac.id/5048/3/S_WIGUNAIGI_172103101_Chapter2.pdf

https://www.detik.com/bali/berita/d-6461267/pendidikan-non-formal-adalah-ini-manfaat-dan-contohnya

 https://dispendik.mojokertokab.go.id/mengintegrasikan-layanan-pendidikan-non-formal-dalam-sistem-pendidikan-formal/

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun