Mohon tunggu...
Hen Ajo Leda
Hen Ajo Leda Mohon Tunggu... Buruh - pengajar dan pegiat literasi, sekaligus seorang buruh tani separuh hati

menulis dan bercerita tentang segala hal, yang ringan-ringan saja

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Efektivitas Labelisasi Kandungan Gula dan Strategi Edukasi Perilaku Konsumsi Masyarakat

12 Juli 2024   18:33 Diperbarui: 12 Juli 2024   18:35 142
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Konsumsi Gula per Kapita Masyarakat Indonesia (2019-2023). Sumber Gambar: https://databoks.katadata.co.id

Konsumsi Gula per Kapita Masyarakat Indonesia (2019-2023). Sumber Gambar: https://databoks.katadata.co.id
Konsumsi Gula per Kapita Masyarakat Indonesia (2019-2023). Sumber Gambar: https://databoks.katadata.co.id

Dengan demikian, pelabelan kandungan gula yang jelas dan mudah dipahami diharapkan dapat membantu masyarakat membuat pilihan yang lebih sehat.

Sejumlah penelitian menunjukkan bahwa pelabelan saja mungkin tidak cukup untuk mengubah perilaku konsumsi secara signifikan. Beberapa studi yang dilakukan menunjukkan bahwa meskipun label gizi dapat meningkatkan kesadaran konsumen tentang kandungan gula dalam produk, perubahan perilaku konsumsi seringkali memerlukan lebih dari sekedar informasi pada label (Cindy Anastacia Ratu et all, 2022). 

Faktor-faktor seperti preferensi rasa, kebiasaan makan, dan keterjangkauan produk juga memainkan peran penting dalam menentukan pilihan makanan konsumen.

Pentingnya Edukasi Masyarakat

Pelabelan kandungan gula perlu didukung oleh program edukasi yang komprehensif untuk mencapai perubahan perilaku yang diinginkan. 

Edukasi masyarakat tentang bahaya konsumsi gula berlebih dan manfaat memilih makanan yang lebih sehat sangat penting. Pemerintah perlu mengkampanyekan informasi tentang batas konsumsi gula harian yang disarankan, serta dampak negatif dari konsumsi gula yang berlebihan, seperti risiko diabetes, obesitas, dan penyakit kardiovaskular.

Edukasi dapat dilakukan melalui berbagai media, termasuk kampanye di televisi, radio, media sosial, serta program edukasi di sekolah dan komunitas. 

Keterlibatan berbagai pihak, termasuk tenaga kesehatan, guru, dan tokoh masyarakat, sangat penting dalam menyampaikan pesan-pesan kesehatan kepada masyarakat. 

Dengan meningkatkan pemahaman masyarakat tentang pentingnya membatasi konsumsi gula, diharapkan mereka dapat membuat keputusan yang lebih bijak dalam memilih makanan dan minuman.

Studi menunjukkan bahwa program edukasi yang terstruktur dan berkelanjutan lebih efektif dalam mengubah perilaku konsumsi daripada intervensi satu kali (Novianti Tysmala Dewi et all, 2023).

Misalnya, kampanye kesehatan yang sukses di negara lain telah menunjukkan bahwa kombinasi antara label gizi yang jelas dan program edukasi yang intensif dapat meningkatkan kesadaran dan mengubah perilaku konsumsi masyarakat secara signifikan.

Intervensi Kebijakan Pemerintah

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun