Mohon tunggu...
Hen Ajo Leda
Hen Ajo Leda Mohon Tunggu... Buruh - pengajar dan pegiat literasi, sekaligus seorang buruh tani separuh hati

menulis dan bercerita tentang segala hal, yang ringan-ringan saja

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Peran Bank Indonesia dalam Mendukung Ekonomi - Keuangan Inklusif dan Hijau

6 Juli 2024   00:23 Diperbarui: 6 Juli 2024   02:39 341
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber Gambar: (KOMPAS.com/Putri Syifa Nurfadilah)

Program seperti Kredit Usaha Rakyat (KUR) dan Kredit Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) telah dirancang untuk meningkatkan akses keuangan bagi masyarakat yang kurang beruntung. Dengan memberikan dukungan ini, BI berupaya mendorong pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan.

Keuangan Hijau

Keuangan hijau, juga dikenal sebagai keuangan berkelanjutan, adalah pendekatan yang berfokus pada penggunaan sumber daya yang efisien dan rendah karbon. 

Tujuan keuangan hijau adalah untuk mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui pengembangan ekonomi yang berkelanjutan. 

Kebijakan keuangan hijau di Indonesia melibatkan insentif dan regulasi yang mendukung perbankan untuk menyalurkan pembiayaan hijau dan investasi pada infrastruktur hijau.

Bank Indonesia berperan penting dalam mendukung pertumbuhan pembiayaan hijau. Salah satu upayanya adalah dengan memberikan insentif berupa pelonggaran kewajiban pemenuhan Rasio Intermediasi Makroprudensial Hijau (RIM) dan Rasio Pembiayaan Inklusif Makroprudensial Hijau (RPI). 

BI juga bekerja sama dengan Institut Pertanian Bogor (IPB) dalam menyusun kajian model bisnis untuk pengembangan UMKM hijau, guna mempersiapkan UMKM dalam bertransformasi menuju ekonomi hijau yang berkelanjutan.

Integrasi Keuangan Inklusif dan Hijau

Keuangan inklusif dan hijau dapat bekerja sama untuk mencapai tujuan yang lebih luas. Keuangan inklusif dapat membantu meningkatkan akses masyarakat terhadap layanan keuangan formal, sehingga mereka dapat mengelola risiko dan meningkatkan pendapatan. 

Sementara itu, keuangan hijau dapat membantu mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui pengembangan ekonomi yang berkelanjutan. 

Dalam praktiknya, kedua konsep ini dapat diintegrasikan melalui kebijakan yang mendukung perbankan untuk menyalurkan pembiayaan hijau dan investasi pada infrastruktur hijau.

Sebagai contoh, Bank Indonesia telah mengimplementasikan kebijakan LTV hijau yang memungkinkan perbankan memberikan keleluasaan kepada masyarakat untuk mengajukan pembiayaan pada properti dan kendaraan yang ramah lingkungan dengan uang muka yang lebih rendah. 

Kebijakan ini tidak hanya mendukung inklusi keuangan tetapi juga mendorong penggunaan produk dan layanan yang ramah lingkungan.

Kesimpulan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun