Mohon tunggu...
Hen AjoLeda
Hen AjoLeda Mohon Tunggu... Buruh - pengajar dan pegiat literasi, sekaligus seorang buruh tani separuh hati

menulis dan bercerita tentang segala hal, yang ringan-ringan saja

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop Pilihan

Data adalah Kekuasaan: Ketika Data Pribadi Menjadi Komoditas di Era Digital

4 Juli 2024   11:05 Diperbarui: 4 Juli 2024   11:11 92
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Data adalah Kekuasaan: Ketika Data Pribadi Menjadi Komoditas di Era Digital

Dalam era digital saat ini, data telah menjadi salah satu aset paling berharga di dunia dan menjadi komoditas yang sangat dicari. Dan data pribadi, yang mencakup segala informasi tentang identitas, menjadi target utama bagi perusahaan dan pemerintah. 

Data, termasuk data pribadi dianggap sebagai "emas baru" karena dapat digunakan untuk berbagai tujuan, dari bisnis hingga politik. Konsep ini mempertegas ungkapan bahwa data adalah kekuasaan yang bisa menentukan banyak aspek kehidupan manusia.

Big Data: Kekuatan Bisnis dan Politik

Big data merujuk pada kumpulan data yang sangat besar dan kompleks yang dapat diolah untuk mendapatkan informasi yang berharga. 

Di era digital, big data telah menjadi kekuatan utama dalam bisnis dan politik. Perusahaan teknologi besar seperti Google dan Facebook menggunakan data pengguna untuk mengembangkan produk dan layanan yang lebih baik, serta untuk mempersonalisasi iklan yang ditampilkan kepada pengguna.

Namun, kekuatan data tidak berhenti pada sektor bisnis saja. Dalam ranah politik, data digunakan untuk memahami dan memengaruhi perilaku pemilih. 

Analisis data besar dapat mengungkap preferensi politik, kebiasaan, dan bahkan kemungkinan respons terhadap kampanye tertentu. 

Hal ini memungkinkan politisi dan partai politik untuk menyusun strategi yang lebih efektif dalam memenangkan pemilihan.

Kapitalisme Pengawasan

Fenomena kapitalisme pengawasan, seperti yang dijelaskan oleh Shoshana Zuboff, menggambarkan bagaimana data pengguna menjadi komoditas utama dalam ekonomi digital. 

Manusia bukan lagi hanya pekerja dalam sistem kapitalis, tetapi juga menjadi objek pengawasan melalui data digital mereka. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun