Mohon tunggu...
Hen AjoLeda
Hen AjoLeda Mohon Tunggu... Buruh - pengajar dan pegiat literasi, sekaligus seorang buruh tani separuh hati

menulis dan bercerita tentang segala hal, yang ringan-ringan saja

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop Pilihan

Menakar Keamanan Siber Indonesia

30 Juni 2024   20:26 Diperbarui: 30 Juni 2024   20:58 28
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber Gambar: https://biz.kompas.com

Menakar Keamanan Siber Indonesia

Keamanan siber merupakan aktivitas yang bertujuan untuk mencegah dan melindungi sumber daya telematika agar terhindar dari kejahatan di dunia maya (Cyber Crime). Keamanan siber juga berarti upaya untuk menangkal serangan di dunia maya. Dengan demikian, keamanan siber telah menjadi isu penting dalam era digital saat ini, terutama di Indonesia yang terus berkembang pesat dalam hal teknologi dan konektivitas internet. 

Laporan National Cyber Security Index (NCSI) tahun 2023 menunjukkan bahwa Indonesia berhasil masuk ke dalam lima besar negara dengan keamanan siber terbaik di kelompok Association of Southeast Asian Nations (ASEAN). Dengan skor 63,64 poin dari total 100 poin, Indonesia menempati peringkat ke-49 dari 176 negara yang diriset secara global. Peringkat ini sama dengan yang diperoleh Filipina.

Sementara itu, Malaysia menempati posisi teratas di ASEAN dengan skor 79,22 poin, diikuti oleh Singapura dengan skor 71,43 poin, dan Thailand dengan skor 64,94 poin.

Laporan NCSI menilai berbagai indikator dalam menentukan peringkat keamanan siber suatu negara. Indikator-indikator ini meliputi aturan hukum terkait keamanan siber, keberadaan lembaga pemerintah yang menangani keamanan siber, kerja sama pemerintah dalam bidang keamanan siber, serta bukti publik seperti situs resmi pemerintah atau program terkait lainnya. 

Pencapaian Indonesia dalam bidang keamanan siber mencerminkan upaya negara ini dalam meningkatkan regulasi, infrastruktur, dan kerja sama antar lembaga untuk menangkal ancaman siber yang semakin kompleks dan dinamis.


Dalam konteks global yang semakin terhubung, keamanan siber tidak hanya menjadi tanggung jawab individu atau organisasi, tetapi juga menjadi prioritas utama bagi pemerintah. Sebagai negara dengan populasi besar dan pertumbuhan pengguna internet yang cepat, Indonesia menghadapi tantangan signifikan dalam mengelola ancaman siber. 

Sumber Gambar: https://databoks.katadata.co.id
Sumber Gambar: https://databoks.katadata.co.id

Indikator Keamanan Siber Indonesia

Pencapaian Indonesia dalam laporan NCSI 2023, dengan skor 63,64 poin, menunjukkan bahwa negara ini telah mengambil langkah-langkah signifikan dalam memperkuat keamanan sibernya. 

Namun, meskipun berada di peringkat lima besar di ASEAN, Indonesia masih tertinggal dari beberapa negara tetangga seperti Malaysia dan Singapura yang memiliki skor jauh lebih tinggi. 

Analisis terhadap indikator-indikator yang digunakan dalam NCSI dapat memberikan wawasan lebih dalam mengenai aspek-aspek yang telah diperkuat oleh Indonesia serta area-area yang masih memerlukan perbaikan.

Pertama, dari segi aturan hukum, Indonesia telah mengimplementasikan berbagai regulasi terkait keamanan siber, termasuk UU ITE (Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik) yang mengatur berbagai aspek penggunaan teknologi informasi dan komunikasi. 

Efektivitas penerapan hukum seringkali dipertanyakan, terutama terkait dengan penegakan hukum yang masih lemah dan tidak konsisten. Perbaikan dalam penegakan hukum serta penyempurnaan regulasi yang adaptif terhadap perkembangan teknologi mutlak diperlukan untuk meningkatkan keamanan siber di Indonesia.

Kedua, keberadaan lembaga pemerintah yang menangani keamanan siber, seperti Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN), merupakan langkah maju dalam pengelolaan ancaman siber. BSSN bertanggung jawab dalam mengkoordinasikan berbagai upaya keamanan siber, termasuk pencegahan, deteksi, dan respon terhadap insiden siber. 

Tantangan yang dihadapi adalah keterbatasan sumber daya dan kapabilitas teknis yang belum sepenuhnya optimal. Investasi dalam pengembangan kapasitas dan peningkatan kompetensi sumber daya manusia di bidang keamanan siber menjadi kunci untuk memperkuat peran BSSN dalam menjaga keamanan siber nasional.

Ketiga, kerja sama pemerintah dalam bidang keamanan siber, baik di tingkat nasional maupun internasional, menjadi aspek penting dalam menghadapi ancaman siber yang bersifat lintas negara. Indonesia telah terlibat dalam berbagai kerjasama internasional, termasuk dengan negara-negara ASEAN, untuk meningkatkan kapabilitas keamanan siber. 

Namun, koordinasi antar lembaga di tingkat nasional masih perlu ditingkatkan untuk memastikan respon yang cepat dan efektif terhadap ancaman siber. Implementasi strategi keamanan siber yang komprehensif dan terintegrasi dapat membantu mengatasi hambatan ini.

Keempat, bukti publik seperti situs resmi pemerintah atau program terkait yang menunjukkan transparansi dan akuntabilitas dalam upaya keamanan siber juga menjadi penilaian penting. 

Pemerintah Indonesia telah meluncurkan berbagai inisiatif untuk meningkatkan kesadaran dan partisipasi publik dalam menjaga keamanan siber, seperti kampanye edukasi dan pelatihan siber. Upaya ini perlu diperluas dan diperkuat untuk mencapai cakupan yang lebih luas dan lebih efektif dalam meningkatkan kesadaran siber di seluruh lapisan masyarakat.

Pencapaian Indonesia dalam NCSI 2023 menunjukkan adanya progres yang signifikan dalam memperkuat keamanan siber. Untuk mencapai tingkat keamanan siber yang setara dengan negara-negara terdepan di ASEAN seperti Malaysia dan Singapura, Indonesia perlu terus meningkatkan regulasi, memperkuat lembaga keamanan siber, meningkatkan koordinasi antar lembaga, dan memperluas upaya edukasi serta pelatihan siber.

Sumber Gambar: https://databoks.katadata.co.id
Sumber Gambar: https://databoks.katadata.co.id

Kesimpulan

Keberhasilan Indonesia dalam mencapai peringkat lima besar keamanan siber di ASEAN menurut NCSI 2023 mencerminkan upaya yang telah dilakukan dalam meningkatkan regulasi, infrastruktur, dan kerja sama antar lembaga. 

Meskipun demikian, Indonesia masih menghadapi berbagai tantangan signifikan yang perlu diatasi untuk lebih meningkatkan keamanan sibernya. Penegakan hukum yang lebih efektif, pengembangan kapasitas lembaga seperti BSSN, peningkatan koordinasi antar lembaga, serta perluasan upaya edukasi dan pelatihan siber merupakan langkah-langkah penting yang perlu diambil.

Keamanan siber merupakan tanggung jawab bersama yang memerlukan partisipasi dari berbagai pihak, termasuk pemerintah, sektor swasta, dan masyarakat umum. Oleh karena itu, kerjasama yang erat dan strategi yang komprehensif menjadi kunci dalam menghadapi ancaman siber yang semakin kompleks dan dinamis. 

Dengan terus memperkuat upaya-upaya ini, Indonesia dapat mencapai tingkat keamanan siber yang lebih tinggi dan setara dengan negara-negara terdepan di kawasan ASEAN, serta berkontribusi dalam menciptakan ekosistem digital yang aman dan terpercaya di tingkat global.

Referensi:

1. https://www.bssn.go.id/strategi-keamanan-siber-nasional/

2.http://www.wantiknas.go.id/id/berita/keamanan-siber-indonesia-ke-48-dunia-dan-4-asean

3. https://www.cips-indonesia.org/publications/perlindungan-keamanan-siber-di-indonesia?lang=id

4. https://www.ojk.go.id/ojk-institute/id/capacitybuilding/upcoming/4021/strategi-mencegah-serangan-siber

5.https://www.kominfo.go.id/content/detail/8574/indonesia-kekurangan-bakat-cyber-security/0/sorotan_media

6.https://databoks.katadata.co.id/datapublish/2023/11/29/indeks-keamanan-siber-indonesia-tertinggi-ke-5-di-asean-2023

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun