4. Pemasakan:
  - Panaskan minyak kelapa dalam wajan. Tambahkan campuran bubur dan masak hingga lunak dan beraroma.
5. Penyajian:
  - Sajikan Tabha Lame hangat dalam piring bersih. Bisa ditambahkan garam secukupnya sesuai selera.
Variasi Tabha Lame dapat dilakukan dengan mengubah jenis sayuran dan biji-bijian yang digunakan. Misalnya, dengan menggunakan daun kelor disebut Utawona Lame, dengan daun pepaya disebut Uta A’e Lame, dan dengan biji kacang disebut Mbue Lame.
Variasi ini tidak hanya memberikan rasa yang berbeda tetapi juga memberikan berbagai manfaat gizi, menunjukkan keberagaman pada makanan ini.
Signifikasi Budaya
Di Nagekeo, Tabha Lame bukan sekadar makanan; ia juga menjadi simbol identitas budaya dan kebersamaan.Â
Makanan ini sering disiapkan dalam upacara adat dan acara komunal, menggambarkan persatuan dan warisan budaya yang dibagikan.Â
Beragam nama dan bahan dalam Tabha Lame mencerminkan keanekaragaman pertanian dan hubungan komunitas dengan lingkungan alam mereka.
Peran Tabha Lame dalam mendukung ibu menyusui menunjukkan pentingnya dalam praktik kesehatan masyarakat.Â