Kerugian yang dialami sektor perbankan Indonesia akibat serangan siber menunjukkan betapa rentannya sistem keuangan terhadap ancaman di dunia maya. Dalam periode satu tahun saja, jumlah kerugian mencapai ratusan miliar rupiah, yang menunjukkan bahwa serangan siber bukanlah ancaman yang bisa diabaikan. Hal ini mengindikasikan perlunya peningkatan sistem keamanan siber di sektor perbankan dan industri keuangan lainnya.
Secara global, perkiraan IMF tentang kerugian akibat kejahatan siber yang mencapai Rp 1.420 triliun per tahun menggambarkan skala masalah yang sangat besar. Angka ini menunjukkan bahwa kejahatan siber adalah masalah yang mendunia dan membutuhkan respons yang komprehensif dan terpadu dari berbagai negara dan lembaga internasional.Â
Oleh karena itu, penguatan kedaulatan digital harus menjadi prioritas utama pemerintah untuk mengurangi kerugian akibat serangan siber. Memperkuat sistem keamanan siber merupakan langkah awal dengan mengidentifikasi dan mengurangi risiko menggunakan teknologi seperti enkripsi, firewall, dan antivirus yang efektif.Â
Langkah berikutnya yang dapat dilakukan adalah menggalang kerjasama dengan negara lain untuk meningkatkan kapabilitas dalam menghadapi ancaman siber. Selain itu, pengembangan kemandirian teknologi digital menjadi penting agar Indonesia tidak selalu bergantung pada teknologi asing.
Pemantauan dan pengawasan sistem dan jaringan secara terus-menerus juga diperlukan untuk mendeteksi serta menghentikan serangan siber sebelum menimbulkan kerugian. Selain itu, menyusun strategi mitigasi yang mencakup tim respons keamanan siber yang siap dan prosedur yang jelas sangat penting.Â
Dalam upaya menjaga kedaulatan digital, Indonesia menghadapi tantangan yang cukup besar. Pertama, perkembangan teknologi yang sangat cepat memerlukan adaptasi yang juga cepat dari sisi regulasi dan pengawasan.Â
Pemerintah perlu terus mengupdate regulasi yang ada agar tetap relevan dengan perkembangan teknologi terbaru. Kedua, pengembangan teknologi lokal memerlukan investasi yang besar, baik dari sisi sumber daya manusia maupun finansial. Tanpa dukungan yang memadai, sulit bagi Indonesia untuk mencapai kemandirian teknologi yang diharapkan.
Selain itu, kerjasama internasional dalam bidang keamanan siber juga penting. Mengingat bahwa ancaman siber bersifat global, kerjasama dengan negara lain dapat membantu Indonesia dalam meningkatkan kapabilitas dan kapasitas dalam menghadapi ancaman tersebut. Namun, kerjasama ini harus diimbangi dengan upaya untuk mengembangkan teknologi lokal agar tidak terlalu bergantung pada pihak asing.
Kesimpulan
Kedaulatan digital adalah aspek penting yang harus dijaga oleh setiap negara, termasuk Indonesia. Melalui perlindungan aset digital, pengembangan regulasi yang tepat, dan penguatan kemandirian teknologi, Indonesia dapat mengawasi dan mengatur aktivitas di ruang siber dengan lebih efektif.Â
Meskipun tantangan yang dihadapi cukup besar, dengan kerjasama dan dukungan yang memadai, Indonesia dapat mencapai kedaulatan digital yang kuat dan melindungi kepentingan nasional di era digitalisasi ini.
Referensi:Â
[1] https://kompas100.kompas.id/berita-ekonomi/serangan-siber-perbankan-rugi-ratusan-miliar/