Mohon tunggu...
Hen AjoLeda
Hen AjoLeda Mohon Tunggu... Buruh - pengajar dan pegiat literasi, sekaligus seorang buruh tani separuh hati

menulis dan bercerita tentang segala hal, yang ringan-ringan saja

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop Artikel Utama

Serangan Siber terhadap Pusat Data Nasional (PDN) dan Tantangan Keamanan Digital

26 Juni 2024   01:00 Diperbarui: 26 Juni 2024   06:51 457
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi ransomware LockBit 3.0 Brain Chiper yang serang server PDNS.(SHUTTERSTOCK/ANDREY_POPOV via KOMPAS.com)

Menanggapi serangan ini dan beragam kritik tersebut, pemerintah Indonesia segera melakukan langkah-langkah untuk mengisolasi data yang terdapat di server PDN dan berusaha memulihkan fungsi layanan publik yang terganggu.

Pemerintah juga bekerja sama dengan berbagai lembaga terkait untuk memastikan bahwa serangan serupa tidak akan terjadi di masa depan, dengan fokus pada peningkatan keamanan siber nasional. 

Wakil Menteri Komunikasi, Nezar Patria, menyatakan bahwa pemerintah belum memutuskan apakah akan membayar tebusan yang diminta oleh peretas, dengan fokus utama saat ini adalah mengembalikan fungsi PDN dan memulihkan layanan yang terdampak. 

Disamping itu, Kepala Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN), Hinsa Siburian, menyatakan bahwa BSSN, Kementerian Komunikasi, Cybercrime Polri, dan Telkom Sigma sedang melakukan investigasi menyeluruh terhadap bukti-bukti forensik yang didapatkan untuk menangkap pelaku serangan.

Upaya Pemulihan dan Langkah Ke Depan

Dalam upaya untuk memulihkan layanan yang terganggu, pemerintah telah melakukan isolasi data yang terdampak dan fokus pada pengembalian fungsi PDN. Langkah ini dilakukan untuk mencegah kerusakan lebih lanjut dan memulihkan layanan publik secepat mungkin.

Selain itu, pemerintah menegaskan kembali komitmennya untuk tidak membayar tebusan kepada peretas, sebagai bagian dari strategi untuk tidak memberi insentif kepada pelaku kejahatan siber.

Pemerintah juga melakukan investigasi menyeluruh untuk menangkap pelaku serangan. BSSN, Kementerian Komunikasi, Cybercrime Polri, dan Telkom Sigma bekerja sama untuk menganalisis bukti-bukti forensik yang didapatkan dari serangan tersebut.

Investigasi ini bertujuan untuk mengidentifikasi dan menangkap pelaku serangan, serta untuk mengembangkan strategi pencegahan yang lebih efektif di masa depan.

Kesimpulan

Serangan siber terhadap Pusat Data Nasional Indonesia pada 20 Juni 2024 menunjukkan kelemahan dalam manajemen digital dan keamanan siber di Indonesia. Dampak dari serangan ini sangat luas, mengganggu berbagai layanan publik penting dan menyebabkan kerugian yang signifikan. 

Tanggapan cepat dari pemerintah untuk mengisolasi data yang terdampak dan memulihkan layanan publik sangat penting dalam mengurangi dampak dari serangan ini.

Namun, kritik terhadap manajemen digital di Indonesia menekankan perlunya pemimpin yang kompeten dan strategi keamanan siber yang lebih baik untuk mencegah serangan serupa di masa depan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun