Mohon tunggu...
Hen Ajo Leda
Hen Ajo Leda Mohon Tunggu... Buruh - pengajar dan pegiat literasi, sekaligus seorang buruh tani separuh hati

menulis dan bercerita tentang segala hal, yang ringan-ringan saja

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop Pilihan

Mengintergrasikan Coworking Space dengan Ruang Terbuka Hijau (RTH)

23 Juni 2024   11:21 Diperbarui: 23 Juni 2024   11:41 182
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber Gambar: https://www.anakteknik.co.id

Mengintegrasikan Coworking Space dengan Ruang Terbuka Hijau (RTH)

Keberadaan coworking space telah menjadi fenomena yang semakin marak dijumpai di kota-kota besar seperti Jakarta, Bandung, dan Yogyakarta. Istilah ini berasal dari bahasa Inggris, yaitu "coworking" yang berarti bekerja sama, dan "space" yang berarti tempat atau area. 

Coworking space sebagai tempat di mana individu dari berbagai profesi dan latar belakang dapat bekerja di lingkungan yang sama. Tempat ini biasanya dirancang dengan konsep transparansi dan ruang terbuka untuk mendorong interaksi dan kolaborasi di antara penggunanya. Dilengkapi dengan fasilitas yang mendukung produktivitas, seperti meja kerja yang nyaman, koneksi internet yang cepat, ruang rapat, dan area lounge. 

Desain interior yang modern dan inspiratif menjadi daya tarik tersendiri bagi para pekerja yang ingin keluar dari rutinitas kantor konvensional. Coworking space memiliki fungsi utama untuk menyediakan ruang kerja yang mendukung kolaborasi dan interaksi antara individu dengan latar belakang yang berbeda-beda.

Tepatlah kiranya, di era revolusi Industri 4.0 yang berkembang pesat saat ini, seperti Internet of Things (IoT), kecerdasan buatan (AI), dan big data, batasan fisik dalam bekerja semakin menghilang. Dengan lain perkataan di tengah perubahan ini, cara kita bekerja telah berubah secara signifikan, karena fleksibilitas dan mobilitas menjadi kata kunci dalam lingkungan kerja modern. 

Beragam latar belakang dan profesi pekerjaan yang tidak mengharuskan kehadiran fisik di kantor pusat perusahaan, seperti Freelance Writer, Virtual Asisten, Web Designer dan Programmer, Sosial Media Spesialis, Internet Marketer, Animator, Videografer dan lainnya, membuat karyawan tidak lagi terikat pada meja kerja statis, melainkan dapat bekerja dari mana saja, kapan saja, selama terhubung dengan internet. 

Dengan demikian, dalam konteks ini, coworking space menawarkan lingkungan kerja yang lebih adaptif dan responsif terhadap kebutuhan pekerja modern. Coworking space muncul sebagai solusi inovatif untuk memenuhi kebutuhan kerja yang fleksibel dan kolaboratif, memungkinkan kita bekerja, belajar, berdiskusi, membaca, menulis, dan menemukan ide-ide kreatif di mana saja, tanpa harus berada di kantor atau ruang konvensional.

Sumber Gambar: https://www.anakteknik.co.id
Sumber Gambar: https://www.anakteknik.co.id

Integrasikan Coworking Space dan Ruang Terbuka Hijau (RTH)

Namun, seiring dengan kebutuhan akan fleksibilitas lingkungan kerja yang lebih adaptif dan responsif terhadap kebutuhan kerja modern, disamping pertumbuhan perkotaan yang pesat, maka perhatian terhadap keberlanjutan lingkungan juga semakin mendesak.

Karena itu, mengintegrasikan konsep coworking space dengan Ruang Terbuka Hijau (RTH) adalah langkah yang cerdas dan inovatif. Ruang Terbuka Hijau (RTH) yang berfingsi meningkatkan kualitas lingkungan hidup di perkotaan, mengurangi polusi udara, dan memberikan ruang bagi keanekaragaman hayati. Coworking space yang dirancang sebagai RTH tidak hanya menyediakan lingkungan kerja yang sehat tetapi juga berkontribusi pada keberlanjutan ekosistem perkotaan yang sehat dan alami. 

Lalu bagaimana coworking space dapat diintegrasikan sebagai RTH, menciptakan lingkungan kerja yang produktif, inspiratif, dan dapat meningkatkan kreativitas para penggunanya, sekaligus sekaligus berkontribusi pada keberlanjutan ekosistem perkotaan.

Menggabungkan konsep coworking space dengan RTH merupakan pendekatan inovatif yang dapat membawa banyak manfaat, seperti mendesain arsitektur yang hijau. Coworking space dapat dirancang dengan konsep arsitektur hijau yang mengedepankan penggunaan tanaman dan elemen alami. 

Misalnya, penggunaan taman atap (rooftop garden), dinding hijau (green walls), dan area kerja outdoor yang dikelilingi oleh tanaman. Desain ini tidak hanya memperbaiki estetika ruang tetapi juga meningkatkan kualitas udara dan mengurangi stres bagi para penggunanya.

Desain interior coworking space yang modern dan kreatif seperti ini dapat memberikan inspirasi bagi para pengguna. Penggunaan elemen alami seperti tanaman dan cahaya alami, serta desain ruang yang estetis, dapat meningkatkan suasana hati, kesejahteraan psikologis, konsentrasi, produktivitas dan kreativitas pengguna.

Mengintegrasikan coworking space dengan RTH membawa berbagai manfaat yang signifikan, baik bagi individu, komunitas, maupun lingkungan. Beberapa manfaat di antaranya, pertama: meningkatkan kesejahteraan pengguna. Lingkungan kerja yang hijau dan alami dapat meningkatkan kesejahteraan fisik dan mental pengguna. Paparan tanaman dan cahaya alami dapat mengurangi tingkat stres, meningkatkan suasana hati, dan mendorong kreativitas.

Sumber Gambar: https://www.anakteknik.co.id
Sumber Gambar: https://www.anakteknik.co.id

Kedua, mendorong kolaborasi dan inovasi. Ruang kerja yang dirancang dengan elemen RTH menciptakan suasana yang lebih santai dan inspiratif, yang pada gilirannya mendorong kolaborasi dan inovasi. Area hijau sering kali menjadi tempat ideal untuk diskusi informal dan brainstorming.

Ketiga, kontribusi terhadap keberlanjutan perkotaan. Dengan mengadopsi prinsip-prinsip RTH, coworking space dapat berkontribusi pada keberlanjutan lingkungan perkotaan. Hal ini mencakup pengurangan jejak karbon, peningkatan keanekaragaman hayati, dan penciptaan ruang publik yang lebih sehat dan menyenangkan.

Tantangan dan Solusi

Meskipun memiliki banyak keuntungan, penerapan konsep coworking space sebagai RTH juga menghadapi berbagai tantangan. Salah satu tantangan utama adalah biaya awal yang tinggi untuk desain dan konstruksi hijau. Namun, investasi ini dapat diimbangi dengan penghematan jangka panjang dalam biaya energi dan pemeliharaan, serta peningkatan produktivitas dan kesejahteraan pengguna.

Tantangan lainnya adalah pemeliharaan tanaman dan elemen alami dalam coworking space. Dibutuhkan sistem pemeliharaan yang efisien dan tenaga kerja yang terlatih untuk memastikan tanaman tetap sehat dan estetis. Solusinya, misalnya dengan mengadopsi teknologi otomatisasi untuk sistem pemeliharaan dan pemantauan kesehatan tanaman.

Pengguna coworking space yang tidak disiplin dapat menyebabkan berbagai masalah, seperti penggunaan fasilitas yang tidak bertanggung jawab, kebisingan, dan ketidakpatuhan terhadap aturan pemeliharaan kebersihan. Sampah dan limbah yang tidak dikelola dengan baik dapat menjadi masalah serius dalam coworking space. 

Sumber Gambar: https://www.phillymag.com
Sumber Gambar: https://www.phillymag.com

Perilaku seperti ini dapat merusak lingkungan kerja yang nyaman dan kolaboratif. Sehingga memerlukan sistem pengelolaan yang efektif untuk menjaga kebersihan dan keberlanjutan lingkungan. Edukasi terhadap para pengguna dan aturan penggunaan yang jelas untuk mencegah kerusakan fasilitas publik, kebersihan, pemeliharaan dan pengawasan rutin harus dilakukan.

Pengelola coworking space dapat mengadakan sesi orientasi untuk pengguna baru, menjelaskan aturan dan etiket penggunaan ruang. Papan informasi dan tanda peringatan di area tertentu juga dapat membantu mengingatkan pengguna untuk menjaga kebersihan dan ketertiban.

Dengan demikian, mengintegrasikan coworking space dengan konsep Ruang Terbuka Hijau (RTH) sebagai langkah inovatif yang dapat memberikan berbagai manfaat bagi individu, komunitas, dan lingkungan, membutuhkan kerjasama dan kolaborasi yang baik dari semua pengguna. Dengan mengatasi tantangan yang ada, coworking space dapat menjadi pusat inovasi yang mendorong kemajuan di era 4.0, menciptakan lingkungan kerja yang lebih inklusif, dinamis, dan berkelanjutan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun