Mohon tunggu...
Hen AjoLeda
Hen AjoLeda Mohon Tunggu... Buruh - pengajar dan pegiat literasi, sekaligus seorang buruh tani separuh hati

menulis dan bercerita tentang segala hal, yang ringan-ringan saja

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Manusia dalam Revolusi Digital: Eksistensi, Kebebasan, dan Masalah di Era Klik

10 Juni 2024   00:18 Diperbarui: 10 Juni 2024   05:55 577
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kemajuan teknologi. (Sumber Gambar: Shutterstock via Kompas.com)

Akibatnya, hubungan sosial menjadi dangkal dan kurang bermakna, dan kita merasa lebih terisolasi meskipun secara teknis lebih terhubung dari sebelumnya. Dalam jangka panjang, hal ini tentunya akan mengganggu produktivitas dan kualitas hidup kita.

Isu serius terkait privasi dan keamanan, di mana identitas digital kita sering kali rentan terhadap pencurian data, peretasan, dan pelanggaran privasi. Setiap kali kita berinteraksi secara online, kita meninggalkan jejak digital yang dapat dilacak dan dimanfaatkan oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab. Ini menimbulkan kekhawatiran tentang bagaimana data pribadi kita digunakan dan disalahgunakan.

Selain masalah kecanduan, privasi dan keamanan identitas digital, juga masalah penghinaan atau cyberbullying melalui media sosial semakin sering terjadi di Indonesia. 

Penghinaan dan cyberbullying di media sosial seperti X, Instagram, YouTube, Facebook, dan lainnya bisa berupa status, komentar, dan postingan yang merendahkan nama baik seseorang. 

Selain dampak hukum, psikologis dan kesehatan mental, penggunaan media sosial bisa menyebabkan dinamika konflik yang berujung merusak kualitas hubungan dan integrasi sosial.

Kesimpulan: Menjaga Keseimbangan di Era Digital

Revolusi digital telah mengubah cara kita hidup, berinteraksi, dan memandang diri kita sendiri. Identitas kita kini tidak hanya ditentukan oleh siapa kita di dunia nyata, tetapi juga oleh aktivitas digital kita. 

Revolusi digital juga tidak harus membuat kita terasingkan dari dunia sosial atau kecanduan yang kemudian berdampak pada perihal dekstruktif, tetapi bisa menjadi panggilan untuk menggunakan teknologi dengan cara yang memberdayakan dan memanusiakan manusia.

Karenanya penting bagi kita untuk tetap kritis dan waspada terhadap dampak negatif dari revolusi digital. Kecanduan digital, tekanan sosial, privasi keamanan data dan masalah penghinaan atau cyberbullying adalah beberapa tantangan yang perlu disikapi secara bijak.

Meningkatkan literasi digital melalui pendidikan untuk memahami cara kerja media digital, mengenali informasi valid, berpikir sebelum membagikan informasi pribadi, dan memahami dampak konten yang diunggah merupakan cara menggunakan teknologi secara efektif dan bijak.

Dengan sikap kritis dan bijak, kita dapat menemukan keseimbangan antara dunia digital dan dunia nyata, serta membangun identitas yang autentik dan bermakna.

Pada akhirnya, revolusi digital memang menawarkan banyak peluang sekaligus ancaman, namun dengan kesadaran dan pendekatan yang bijaksana, kita dapat memanfaatkan teknologi untuk memperkaya kehidupan kita tanpa kehilangan esensi siapa kita sebenarnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun