Mohon tunggu...
Hen Ajo Leda
Hen Ajo Leda Mohon Tunggu... Buruh - pengajar dan pegiat literasi, sekaligus seorang buruh tani separuh hati

menulis dan bercerita tentang segala hal, yang ringan-ringan saja

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Menulis adalah Kerja Abadi: Belajar dari Joko Pinurbo

27 April 2024   21:55 Diperbarui: 27 April 2024   21:56 343
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Menulis Adalah Kerja Abadi: Belajar dari Joko Pinurbo

Pada perbincangan bertema "Ibadah Puisi" melalui Kompas IGlive, Selasa 05 Mei 2020 lalu, Joko Pinurbo (Jokpin) berbagi ilmu menulis, terutama dalam menulis sebuah karya sastra.

Penyair yang tutup usia pada Sabtu 27 April 2024, berpesan bahwa proses menulis memerlukan kesabaran, kontemplasi, pengendapan, dan penerimaan terhadap kegagalan (kompas.id, 13 Mei 2020),

Menulis membutuhkan kontemplasi yang mendalam. Hal ini mirip dengan proses meditasi, di mana penulis harus menggali dalam-dalam pikiran dan perasaannya untuk menemukan inti dari apa yang ingin disampaikan.

Kesabaran adalah kunci utama, yang oleh Joko Pinurbo bahwa dalam proses kreatif sering kali melibatkan kegagalan dan kemacetan ide.

Dengan kesabaran, kita dapat menggali dan menemukan kata-kata yang tepat untuk mengungkapkan perasaannya.

Waktu itu Jokpin juga pernah bilang "Intinya jangan pernah takut gagal. Yang namanya penulis itu memang harus merasakan kegagalan. Kegagalan itu manusiawi. Proses (menulis) kreatif itu butuh kesabaran. Kalau saya, misalnya, sedang mentok itu, ya, saya tinggal ngopi atau tidur saja. Tidur itu obat paling manjur,"

Jokpin menekankan bahwa kegagalan adalah bagian alami dari proses menulis. Justru dari kegagalan itu lah pembelajaran terbesar didapatkan.

Dalam menulis, seringkali kita menemui kendala, baik berupa ide yang mandek maupun kesulitan dalam menyampaikan pikiran.

Dengan menerima kegagalan sebagai bagian dari perjalanan, kita dapat melihat setiap kegagalan sebagai peluang untuk belajar dan tumbuh.

Jokpin juga bilang kalau Ia sering mengalami hal serupa, kemacetan ide dalam proses menulis, hal itu tidak menghalanginya untuk terus menulis. Bahkan, aktivitas menulis itu sendiri telah menjadi suatu kegiatan yang membahagiakan baginya (kompas.id, 13 Mei 2020),

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun