Mohon tunggu...
Hen Ajo Leda
Hen Ajo Leda Mohon Tunggu... Buruh - pengajar dan pegiat literasi, sekaligus seorang buruh tani separuh hati

menulis dan bercerita tentang segala hal, yang ringan-ringan saja

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Problem Fertilitas Penduduk dalam Menghadapi Bonus Demografi dan Indonesia Emas

25 April 2024   19:40 Diperbarui: 25 April 2024   19:42 234
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber Gambar: https://geograph88.blogspot.com/

Ketersediaan Tenaga Kerja Produktif: Bonus demografi menjadi kunci untuk mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan. Namun, dengan penurunan fertilitas, Indonesia berisiko mengalami kekurangan tenaga kerja produktif di masa mendatang.

Peningkatan Kesejahteraan: Salah satu tujuan Indonesia Emas adalah meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Namun, penurunan jumlah pernikahan dan kelahiran dapat memengaruhi pertumbuhan ekonomi dan distribusi kekayaan, yang pada gilirannya mempengaruhi kesejahteraan rakyat.

Upaya Mengatasi Tantangan

Untuk menghadapi tantangan dalam bidang fertilitas dan kependudukan serta mewujudkan Indonesia Emas, beberapa upaya perlu dilakukan:

Pendidikan dan Kesadaran: Kampanye yang lebih kuat tentang pentingnya keluarga dan kesehatan reproduksi diperlukan untuk mengubah pola pikir masyarakat terhadap fertilitas dan pernikahan.

Kebijakan Pro-Keluarga: Pemerintah harus mengimplementasikan kebijakan yang mendukung keluarga, seperti cuti orang tua yang lebih panjang, bantuan finansial untuk keluarga berencana, dan fasilitas penitipan anak yang terjangkau.

Penguatan Sistem Kesehatan: Pemerintah perlu meningkatkan akses terhadap layanan kesehatan reproduksi yang berkualitas dan terjangkau untuk mendorong kesadaran akan kesehatan reproduksi dan keluarga berencana.

Inovasi dalam Bidang Ekonomi dan Sosial: Diperlukan inovasi dalam kebijakan ekonomi dan sosial untuk mengakomodasi perubahan struktur penduduk yang terjadi akibat penurunan fertilitas.

Dengan demikian upaya lebih lanjut diperlukan untuk memperluas cakupan program KB dan meningkatkan akses terhadap layanan kesehatan reproduksi, terutama di daerah-daerah yang masih memiliki TFR yang tinggi.  Selain itu, edukasi tentang pentingnya keluarga berencana dan kesehatan reproduksi juga harus terus ditingkatkan agar masyarakat dapat membuat pilihan yang tepat untuk masa depan mereka dan negara secara keseluruhan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun