Mohon tunggu...
Hen AjoLeda
Hen AjoLeda Mohon Tunggu... Buruh - pengajar dan pegiat literasi, sekaligus seorang buruh tani separuh hati

menulis dan bercerita tentang segala hal, yang ringan-ringan saja

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Kapitalisme dan Kesehatan Mental

19 April 2024   22:24 Diperbarui: 19 April 2024   22:29 274
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber Gambar: https://www.timenews.co.id/

Kondisi kesehatan mental masyarakat Indonesia yang demikian, kemudian memiliki dampak yang sangat signifikan pada produktivitas nasional. Ketika sebagian besar populasi mengalami gangguan mental, baik itu depresi, kecemasan, atau gangguan lainnya, efeknya akan merembet ke berbagai sektor kehidupan, termasuk ekonomi. 

Dalam konteks Indonesia yang sedang menuju transisi menjadi negara maju pada tahun 2045, kondisi kesehatan mental yang buruk dapat menjadi hambatan serius dalam mencapai tujuan tersebut.

Namun demikian, data tentang gangguan mental mungkin hanya mencatat sebagian kecil kasus, ibarat puncak gunung es, karena masih banyak yang belum terungkap. 

Masih banyak masyarakat yang menganggap adanya stigma yang kuat terhadap masalah kesehatan mental. Mayoritas orang masih mengaitkan kesehatan mental dengan aspek mistis atau kepercayaan tradisional dan hal gaib. 

Banyak individu yang mengidap gangguan mental mengalami pemasungan, dengan sekitar 14% pasien dipasung seumur hidup dan 31,5% setidaknya mengalami pemasungan dalam tiga bulan terakhir. Selain itu, 91% masyarakat Indonesia yang mengalami gangguan kejiwaan tidak mendapatkan penanganan yang memadai.

Kapitalisme dan Kesehatan Mental

Segala persoalan terkait dengan kesehatan mental masyarakat modern saat ini adalah buah dari sistem kapitalisme. Secara ekonomi-politik kapitalisme merupakan sistem ekonomi yang berpusat pada kepemilikan pribadi, produksi untuk keuntungan, dan pasar bebas, telah menjadi pilar utama dalam pembentukan masyarakat modern.

Dengan fokusnya pada pertumbuhan ekonomi dan persaingan pasar, kapitalisme cenderung memperkuat nilai-nilai seperti individualisme, konsumsi berlebihan, dan tekanan untuk mencapai kesuksesan material. 

Sistem ekonomi kapitalisme memberikan dampak yang cukup besar terhadap kesehatan mental masyarakat modern. Nilai individualisme yang ditekankan dalam kapitalisme sering kali mengisolasi individu-individu dari dukungan sosial yang penting untuk kesejahteraan mental mereka. 

Dorongan untuk mencapai kesuksesan material juga sering kali menghasilkan tekanan yang berlebihan, meningkatkan risiko stres, kecemasan, dan depresi.

Laporan World Happiness Report 2024, Forum Ekonomi Dunia (WEF) bahwa kesehatan mental masyarakat khususnya kaum muda disebabkan oleh tantangan ekonomi yang dihadapi oleh generasi muda menjadi faktor utama yang memengaruhi kesejahteraan psikologis  (Kompas.id, 17 April 2024).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun