Misalnya, penanaman kembali vegetasi yang hilang setelah kebakaran hutan dapat membantu dalam mengembalikan fungsi ekosistem yang terganggu, sehingga kemudian dengan pelestarian hutan dapat membantu dalam menjaga kestabilan lereng gunung dan mencegah erosi tanah yang dapat memicu tanah longsor.
Dengan demikian, literasi lingkungan sangat penting karena memungkinkan individu untuk membuat keputusan yang sadar secara lingkungan dalam kehidupan sehari-hari, baik dalam konteks konsumsi, produksi, maupun partisipasi dalam upaya konservasi dan pengelolaan lingkungan.Â
Selain itu, literasi lingkungan juga merupakan landasan bagi advokasi dan tindakan kolektif dalam mendukung kebijakan dan praktik yang berkelanjutan untuk melindungi lingkungan dan menjaga keseimbangan alam.
Dengan meningkatkan literasi lingkungan di kalangan masyarakat, kita dapat menciptakan masyarakat yang lebih peduli dan bertanggung jawab terhadap lingkungan, serta lebih mampu menghadapi tantangan-tantangan lingkungan yang semakin kompleks di masa depan.
Kasus Banjir di Indonesia dan Literasi Lingkungan
Cuaca ekstrem yang meningkat intensitasnya dan berlangsung dalam durasi yang panjang telah menyebabkan terjadinya banjir bandang di beberapa daerah di Indonesia.Â
Menurut laporan BNPB, dari tanggal 4 hingga 10 Maret 2024, terjadi 39 bencana alam di Indonesia. Sumatera Barat adalah provinsi yang paling banyak terdampak bencana alam. Banjir mendominasi dengan 34 kejadian atau sekitar 87% dari total bencana. Sisanya terdiri dari 3 kejadian cuaca ekstrem dan 2 kejadian tanah longsor (https://databoks.katadata.co.id, 2024).
Selain itu, sejumlah daerah di Semarang, Demak, Grobogan, Kudus, dan area Pantura Jawa Tengah dilanda banjir pada bulan Februari dan Maret 2024 (kumparan.com, 2024).Â
Banjir juga melanda beberapa daerah di Kabupaten dan Kota Pasuruan, Jawa Timur. Jalur Pantura Pasuruan-Surabaya, tepatnya Jalan Raya Tambakrejo, Kecamatan Kraton, Kabupaten Pasuruan Lumpuh Total akibat terendam banjir (kompas.id, 2024).
Banjir yang terjadi di beberapa wilayah di Indonesia merupakan hasil dari berbagai faktor, termasuk curah hujan yang tinggi, aliran sungai yang meluap, dan kurangnya saluran drainase yang lancar.Â