Jika seseorang memiliki kemampuan untuk membantu saudaranya yang sedang menderita atau berkekurangan, namun ia memilih untuk menutup hatinya dan tidak membantu, maka hal itu menunjukkan bahwa kasih Allah tidak bersemayam di dalam dirinya.
Keberadaan harta dunia bukanlah tujuan akhir, tetapi harta tersebut diberikan oleh Allah untuk digunakan dengan bijak dan untuk membantu sesama.Â
Jika seseorang tidak menggunakan harta tersebut untuk membantu orang lain, terutama mereka yang membutuhkan, maka kasih Allah tidak akan sungguh-sungguh bersemayam dalam hidupnya.
Agama-agama lainnya, seperti Hinduisme, Buddha, dan banyak tradisi spiritual lainnya, juga terdapat ajaran yang serupa tentang pentingnya bersedekah.Â
Dalam Hinduisme, konsep karma mengajarkan bahwa setiap tindakan memiliki konsekuensi, dan memberi kepada mereka yang membutuhkan dapat membawa keberuntungan dan kebahagiaan kepada yang memberi.Â
Dalam Buddhisme, dharma mengajarkan tentang kebajikan dan kemurahan hati sebagai jalan menuju pencerahan. Dengan demikian, melalui bersedekah, seseorang dapat memperkaya diri sendiri secara spiritual dan mencapai kedamaian batin.
Sejumlah penelitian  menunjukkan bahwa, ada hubungan antara sedekah dan kebahagiaan. Ahmad Rusdi, dkk (2018) menegaskan bahwa praktik memberi, seperti sedekah, bukan hanya bermanfaat bagi penerima, tetapi juga bagi pemberi dalam hal kesejahteraan psikologis. Praktik sedekah dapat dipandang sebagai salah satu prediktor kebahagiaan yang penting dalam kehidupan individu (Ahmad Rusdi, dkk, 2018).
Bersedekah juga bukan hanya melulu tentang memberi secara material. Bersedekah juga bisa berupa hal-hal yang bersifat non material, misalnya memberikan waktu, perhatian, empati, peduli dan kasih sayang kepada sesama manusia. Semisalnya, meluangkan waktu untuk mendengarkan masalah seseorang, memberikan dukungan moral, atau bahkan sekadar tersenyum kepada orang yang sedang kesepian dapat memiliki dampak yang besar pada kehidupan mereka.
Bersedekah adalah tentang sikap terbuka, empati, dan kebaikan hati yang bersifat universal.
Berilah Sebanyak-Banyaknya, Maka Kamu Akan Menerima Sebanyak-Banyaknya
Konsep ini mengajarkan untuk memberikan tanpa pamrih sebagai cara untuk memperoleh kebaikan dalam hidup.