Keempat: Transparansi. Penggunaan teknologi dapat meningkatkan transparansi seluruh proses Pemilu. Setiap langkah dapat dipantau dan diverifikasi secara online, sehingga menjaga kepercayaan publik terhadap hasil Pemilu.
Meskipun E-Pemilu dan E-Vote menawarkan banyak manfaat, implementasinya tidaklah tanpa tantangan. Beberapa tantangan yang perlu diatasi antara lain.
Pertama: Kecurangan dan Keamanan Data. Risiko keamanan dan kecurangan data menjadi perhatian utama dalam penggunaan teknologi ini. Penting untuk memastikan bahwa sistem tersebut aman dari serangan cyber dan manipulasi data.Â
Kedua: Keterbatasan Akses. Masih terdapat daerah di Indonesia yang memiliki keterbatasan akses internet. Hal ini dapat menghambat partisipasi pemilih dalam proses E-Vote.Â
Ketiga: Penyesuaian Regulasi. Diperlukan penyesuaian regulasi dan undang-undang terkait untuk mendukung penggunaan E-Pemilu dan E-Vote. Hal ini termasuk perlindungan data pribadi pemilih dan mekanisme penegakan hukum terkait kecurangan.
Dalam menghadapi tantangan keamanan dan efisiensi dalam Pemilihan Umum, pengenalan E-Pemilu dan E-Vote menjadi salah satu solusi yang dapat dipertimbangkan.Â
Dengan memanfaatkan teknologi untuk memperbaiki proses Pemilu, diharapkan risiko kematian petugas Pemilu dapat dikurangi sambil tetap menjaga integritas dan transparansi dalam demokrasi.Â
Penting untuk terus melakukan kajian mendalam dan kolaborasi antara pemerintah, lembaga terkait, dan pemangku kepentingan lainnya untuk mewujudkan Pemilu yang aman, adil, dan efisien di masa depan.