Mohon tunggu...
Hen Ajo Leda
Hen Ajo Leda Mohon Tunggu... Buruh - pengajar dan pegiat literasi, sekaligus seorang buruh tani separuh hati

menulis dan bercerita tentang segala hal, yang ringan-ringan saja

Selanjutnya

Tutup

Nature Artikel Utama

Masyarakat NTT Jangan Malu Tanam (Makan) Jagung dan Ubi

22 Desember 2023   14:16 Diperbarui: 24 Desember 2023   09:31 300
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ketergantungan pada sumber pangan dari luar dapat dikurangi karena produksi pangan lokal yang cukup memadai. Hal ini akan membantu dalam menjaga stabilitas pasokan pangan di tingkat lokal dan mengurangi risiko kelaparan akibat ketergantungan pada pasokan pangan dari luar.

Dengan pengembangan jagung dan ubi-ubian juga dapat menjadi peluang ekonomi baru bagi masyarakat NTT. Selain menjadi sumber pangan, tanaman-tanaman ini bisa menjadi komoditas ekspor yang berpotensi meningkatkan pendapatan petani dan menggerakkan perekonomian lokal. Dengan demikian, hal ini dapat membantu masyarakat untuk lebih mandiri secara ekonomi.

Dalam upaya mencapai swasembada pangan lokal, penting untuk terus mendorong inovasi dalam pengolahan dan pemanfaatan produk-produk pangan lokal, seperti jagung dan ubi-ubian. 

Dari sini, dapat muncul berbagai produk olahan yang memiliki nilai tambah dan dapat menjadi alternatif makanan sehat bagi masyarakat, meningkatkan nilai ekonomis dan daya tarik pasar.

Melalui pengembangan jagung dan ubi-ubian sebagai solusi terhadap krisis pangan yang dihadapi NTT, langkah-langkah tersebut merupakan bagian penting dari upaya menuju swasembada pangan lokal yang kuat dan berkelanjutan. 

Hal ini tidak hanya membantu mengatasi bencana rawan pangan, tetapi juga mendorong kemandirian pangan serta peningkatan kesejahteraan masyarakat secara keseluruhan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun