Edukasi dan peningkatan kesadaran akan nilai ekonomis dan nutrisi dari jagung dan ubi-ubian perlu diintensifkan agar masyarakat NTT merasa yakin untuk beralih ke tanaman-tanaman alternatif ini.
Lebih dari sekadar strategi bertahan, pengembangan jagung dan ubi-ubian menjadi sebuah kesempatan emas bagi masyarakat NTT untuk menunjukkan ketangguhan dan kemandiriannya dalam menghadapi tantangan ekstrem.Â
Dengan memaksimalkan potensi lokal yang ada, bukan hanya akan tercipta ketahanan pangan yang lebih baik, tetapi juga dapat mengangkat kesejahteraan dan meningkatkan daya saing wilayah ini dalam skala nasional.
Oleh karena itu, mari bersama-sama membangun semangat kolaborasi dan kesadaran akan keberlimpahan sumber daya alam yang dimiliki NTT. Tanam jagung dan ubi, bukan hanya untuk menyelamatkan pertanian, tetapi juga sebagai langkah progresif menuju kedaulatan pangan yang tangguh dan berkelanjutan bagi masa depan yang lebih baik.
Swasembada Pangan Lokal
Pengembangan jagung dan ubi-ubian di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) memiliki peran yang sangat penting dalam upaya mencapai swasembada pangan lokal, terutama di tengah ancaman kekeringan ekstrem yang mengganggu sektor pertanian.
Karena itu, pengembangan jagung dan ubi-ubian sebagai tanaman pangan lokal memberikan variasi yang lebih besar dalam sumber makanan yang tersedia. Dengan demikian, melalui diversifikasi ini, ketahanan pangan lokal dapat ditingkatkan.Â
Swasembada pangan lokal tidak hanya mengacu pada ketersediaan pangan, tetapi juga kepada keberagaman jenis pangan yang dapat diproduksi secara mandiri di tingkat lokal.
Sebagaimana diuraikan terdahulu, tanaman jagung dan ubi-ubian memiliki ketangguhan terhadap perubahan iklim. Jagung dan ubi-ubian merupakan tanaman yang relatif lebih tahan terhadap kondisi lingkungan yang sulit, seperti kekeringan.Â
Dengan mengandalkan tanaman-tanaman ini, masyarakat dapat memperoleh sumber pangan yang lebih andal bahkan dalam situasi cuaca yang tidak menentu. Sebab itu, ketahanan pangan lokal harus mengakomodasi perubahan iklim yang semakin ekstrem.
Penting diingat juga bahwa, pengembangan jagung dan ubi-ubian di NTT tidak hanya mengatasi krisis saat ini, tetapi juga memperkuat kemandirian pangan.Â