***
Tanah-tanah mulai retak karena kehabisan air. Rumput-rumput menguning dan mati, sementara pohon-pohon menggugurkan daunnya. Musim kemarau telah tiba!
Di sebuah sarang di atas pohon, sekawanan semut sedang menikmati hidangan makan siang. Mereka menari setelah makan. Lalu di sarang lain, burung kutilang sedang menyuapi anak mereka yang baru menetas. Semua tampak tenang dan bahagia.
Namun, ada seekor gajah yang berjalan terseok-seok ke tepian sungai karena lapar dan kehausan.
"Tolong ... beri aku makan dan minum. Tolooong." Gajah berteriak sekuat tenaga, membuat burung kutilang turun dari sarang dan mendekatinya.
"Ada apa Gajah?" tanya kutilang.
"Tolong beri tahu di mana aku bisa mendapatkan air dan makanan, Kutilang."
"Apa kau kehabisan persediaan makan, Gajah?"
Gajah terdiam dan menunduk. Dia sadar, sebelum musim kemarau datang, dia tidak menghiraukan saran kutilang untuk mempersiapkan diri.
"Maafkan aku, Kutilang. Waktu itu, harusnya aku mendengarkanmu. Sekarang aku benar-benar menyesal."
Kutilang hanya geleng-geleng kepala sambil bertanya, "Lalu, di mana kawananmu yang lain, Gajah?"