Mohon tunggu...
HEMALESTARY
HEMALESTARY Mohon Tunggu... Guru - GURU

SAYA MENYUKAI KONTEN YANG TERKAIT DENGAN PERKEMBANGAN AI

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Best Practice: Penerapan Model Problem Based Learning (Pbl) untuk Meningkatkan Hasil Belajar Peserta Didik Pada Materi Barisan dan Deret Aritmatika

4 Februari 2024   19:22 Diperbarui: 4 Februari 2024   19:52 283
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Abstrak

Artikel best practice ini membahas penerapan model Problem Based Learning (PBL) dalam meningkatkan hasil belajar peserta didik pada materi barisan dan deret aritmatika. PBL adalah pendekatan pembelajaran yang menekankan pada pemecahan masalah sebagai pusat kegiatan belajar, yang memungkinkan peserta didik untuk aktif terlibat dalam proses pembelajaran. Studi ini bertujuan untuk mengevaluasi efektivitas PBL dalam konteks pembelajaran matematika, khususnya pada topik barisan dan deret aritmatika. Metode penelitian yang digunakan adalah eksperimen dengan desain pretest-postest. Subjek penelitian adalah siswa sekolah menengah yang dibagi menjadi kelompok eksperimen yang menerima pembelajaran dengan menggunakan model PBL. Data hasil belajar dikumpulkan melalui tes awal dan tes akhir yang kemudian dianalisis menggunakan uji statistik. Temuan penelitian menunjukkan bahwa penerapan model PBL secara signifikan meningkatkan pemahaman dan keterampilan peserta didik dalam memahami konsep barisan dan deret aritmatika dibandingkan dengan metode konvensional. Hasil ini memberikan implikasi positif terhadap praktik pembelajaran matematika di sekolah dengan merekomendasikan penerapan model PBL sebagai salah satu pendekatan terbaik untuk meningkatkan hasil belajar peserta didik pada materi tersebut.

      Kata Kunci : Problem Based Learning (PBL), Video Pembelajaran, LKPD

PENDAHULUAN

Matematika merupakan ilmu yang sangat penting untuk dikuasai oleh peserta didik karena matematika mampu membantu penyelesaian dari mata pelajaran yang lain terutama dari segi perhitungannya. Masalah yang menjadi latar belakang dalam praktik baik adalah guru masih mengajar menggunakan metode klasik yang cenderung membuat pembelajaran monoton, kemampuan guru dalam menerapkan model pembelajaran inovatif masih rendah, kurangnya pemanfaatan TPACK, rendahnya minat membaca peserta didik, kemampuan peserta didik dalam mata pelajaran matematika yang masih rendah. Berdasarkan permasalahan di atas, penulis sudah melakukan eksplorasi penyebab masalah  melalui kajian literatur dan wawancara, dan disimpulkan bahwa akar penyebab masalahnya adalah motivasi belajar peserta didik masih rendah dan kurangnya pemahaman  guru mengenai model - model pembelajaran inovatif. Dari kedua akar penyebab masalah tersebut, penulis mencoba menemukan alternatif solusi yaitu, mencoba menerapkan model Problem Based Learning yang dikombinasikan dengan media Power Point dan penayangan vidio pembelajaran.

Praktik baik ini perlu dibagikan agar seluruh pendidik bergerak bersama untuk melakukan model pembelajaran inovatif yang sesuai implementasi kurikulum merdeka  dengan model Problem Based Learning (PBL). Diharapkan dengan model pembelajaran inovatif dapat membentuk peserta didik yang berfikir kritis, perilaku sosial, dan mengembangkan rasa keingintahuan sehingga peserta didik lebih nyaman dan merdeka sesuai kodrat dan zamannya.

Peran dan tanggung jawab saya dalam praktik ini adalah sebagai peneliti dalam mengidentifikasi  permasalahan yang terjadi selama proses belajar mengajar di kelas dan mencari solusi dari permasalahan tersebut. Setelah meneliti dan menemukan solusi dengan memilih model pembelajaran yang inovatif sesuai dengan karakter materi pembelajaran, saya menyiapkan perangkat pembelajaran seperti RPP, bahan ajar, LKPD, media pembelajaran, soal evaluasi dan penilaian.

Tantangan untuk mencapai tujuan dalam rangka meningkatkan kemampuan pemahaman konsep pada materi pembelajaran barisan dan deret aritmatika menggunakan model Problem Based Learning dengan metode diskusi, antara lain guru harus mempelajari model, metode, strategi, juga media yang cocok dengan karakteristik materi dan karakterisitik siswa untuk diterapkan dalam pembelajarannya di kelasnya sehingga guru memiliki wawasan yang cukup untuk menentukan alternatif-alternatif model, metode, strategi ataupun media yang akan digunakan, guru harus paham sintaks model pembelajaran Problem Based Learning, guru harus menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Problem Based Learning dengan metode diskusi, guru harus menyiapkan rencana evaluasi, guru harus menyiapkan LKPD, bahan ajar, media pembelajaran berupa slide power point dan video, guru harus menyiapkan alat dan bahan yang diperlukan, berupa proyektor, laptop, spidol, guru harus melaksanakan pembelajaran sesuai RPP, guru harus menguasai TPACK (Technology, Pedagogical, Content, and Knowledge), guru harus bisa mengelola kelas pembelajaran berpusat pada siswa dan guru harus bisa mengatur waktu agar setiap langkah dalam pembelajaran sesuai dengan rancangan RPP.

Dalam pembuatan praktik baik ini tentu tidak terlepas dari dukungan berbagai pihak yang turut mendukung  sehingga kegiatan ini dapat terlaksana dengan baik dan sukses. Pihak- pihak tersebut adalah peserta didik sebagai pusat dalam  proses  pembelajaran, guru sebagai fasilitator, dosen pembimbing ( Ibu Fatriya Adamura, S.Pd., M.Pd.) dan guru pamong (Ibu Mulik Cholilah, S.Si.) sebagai pembimbing dalam proses pembelajaran, Kepala sekolah SMK Negeri Kartoharjo Magetan  ( Bapak Eko Ratmianto, S.Pd.) memberikan keleluasan dan menyediakan fasilitas  yang dibutuhkan dan rekan guru yang membantu terlaksananya kegiatan ini.

PEMBAHASAN 

Langkah-langkah yang saya lakukan untuk menghadapi tantangan tersebut antara lain menentukan model pembelajaran Problem Based Learning dengan metode diskusi dan menggunakan media pembelajaran Power Point serta video pembelajaran materi barisan dan deret aritmatika pada kelas X, menyusun perangkat pembelajaran yang terdiri dari RPP, bahan ajar, LKPD, media, dan asesmen dalam 2 jam pelajaran tentang materi barisan dan deret aritmatika dengan menggunakan model pembelajaran Problem Based Learning, membagi kelompok peserta didik yang ditentukan oleh guru berdasarkan kemampuan peserta didik, mempersiapkan fasilitas dan media yang digunakan yaitu ruangan kelas, LCD, laptop, loudspeaker, spidol,  serta perangkat lainnya (internet, sumber arus, dan perangkat lainnya yang mendukung keterlaksanaan aksi).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun