Mohon tunggu...
Helwiyah ewi
Helwiyah ewi Mohon Tunggu... Guru - Lakukan Yang terbaik

Blogger. ,writer, teacher

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Tinjauan Hasil Pisa 2022 sebagai Refleksi Mutu Pendidikan di Indonesia

17 Maret 2024   15:28 Diperbarui: 17 Maret 2024   16:04 175
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
 sumber gambar: pixabay free

TINJAUAN HASIL PISA 2022 SEBAGAI REFLEKSI  MUTU PENDIDIKAN DI INDONESIA

 

Seperti biasa sebelum pulang, sekolah kami setiap hari mengadakan kegiatan refleksi kegiatan sekolah. Namun, kemarin yang kami lakukan adalah melakukan analisa terhadap rapor Pendidikan tahun 2024. Satu persatu kami membuka . membaca , dan menganalisa pencapaian dan penilaian mutu pendidikan sekolah melalu rapor pendidikan.

Mencermati uraian indikator, capaian, skor rapor, definisi capaian, perbandingan dengan  capaian tahun sebelumnya serta peringkat di kabupaten / kota dan peringkat nesional pada laporan rapor pendidikan sekolah kami , benyak yang mengalami kenaikan dan penurunan. Yang terkait dengan PISA adalah indikator Literasi  dan Numerasi. Tahun ini literasi mengalami kenaikan   12.08 point namun pada numerasi mengalami penurunan 8,75 point. Ini tahun ke dua numerasi mengalami penurunan .

Tindak lanjut yang  harus di perhatikan  dari rapor pendidikan adalah rekomendasi keseluruhan dan rekomendasi prioritas.  Menyesuaikan dengan kebutuhan satuan pendidikan , kami pun secara bersama-sama menyusun  lembar Rencana Kerja Tahunan untuk perencanaan kerja tahun depan yang disesuaikan dengan pemaksimalan  anggaran.

Walaupun tidak semua kegiatan membutuhkan anggaran namun prioritas rencana kerja tahunan harus mengakomosai aspek 1) Pembelajran 2)Penegmbangan kompetensi dan 3) sumber daya . Sebagai alat bantu satuan pendidikan dapat menggunakan rekomendasi sebagai acuan.

Dalam Lembar RKT memuat data tabel identifikasi yang harus dibenahi, akar masalah,kegiatan benahi , penjelasan implementasi kegiatan dan apakah kebiatan tersebut membutuhkan biaya  atau tidak yang akan ditindak lanjuti  dalam penyusunan RKAS melalui dana BOS dan BOP.

Sambil membahas , menganalisa dan menyusun RKT 2025 , saya pun mebuka data hasil PISA  ( Programme  For International Student Assesment ) 2022 yang sudah diterbitkan pada 5 Desember 2023 lalu.  Indonesia menempati urutan 68 dari 81 negara  dengan skor matematika 379, sains 398 dan membaca 371. Mengalami penuruan dibandingkan dengan PISA 2018.

Sejak tahun 2000 OECD  secara konsisten telah mengadakan penelitian tentang  setiap 3 tahun evaluasi prestasi siswa yang berusia 15 tahun dalam bidang matenatika, membaca dan sains. Seharusnya evaluasi PISA dilakukan tahun 2021 setelah PISA 2018, namun terkendala COVID -19, hingga dimundurkan tahun 2022.  Di tahun 2022 PISA difokuskan pada kemahiran siswa  dalam  matematika. Penekana dilakukan pada penalaran matematika.

PISA 2022 meruoakan studi ektensif pertama bagaimana covid-19 berdampak pada kinerja siswa di seluruh dunia.  Hasilnya? Sudah dapat diprediksi, terdapat penurunan tajam pada kinerja siswa ( Steep Learning Loss ) pada bidang matematika, membaca dan sains pada kurun 4 tahun terakhir ( 2018-2022) yang tidak pernah terjadi di tahun sebelumnya.

Indonesia dapat menggunakan hasil evaluasi PISA ini sebagai salah satu alat ukur keberhasilan sistem pendidikan . Hasil PISA dapat memberikan gambaran holistik tentang kekuatan dan kelemahan sistem pendidikan di tiap negara peserta.  PISA sebagai alat evaluasi yang meberikan pemahaman mendalam bagi para pendidik dan pembuat kebijakan mengenai efektofotas sistem pendidikan.

Secara spesifik PISA didesain untuk mengukur sejauh mana siswa dipersiapkan oleh sistem pendidikan untuk dapat mengaplikaskan konsep dan ketrampilan yang mereka pelajari. Ini mendorong ide Learning For Transfer , dimana siswa menguasai materi tidak hanya untuk tes, namun juga harus dapat menerapkan pengetahuan danb ketrampulan mereka dalam kehidupan sehari-hari.

HASIL PISA DAN KURIKULUM MERDEKA

 

Jika dihubungkan antara hasil PISA Indoensia yang mengalami penurunan dalam 4 tahun  terakhir dengan kurikulum merdeka  , masih memerlukan banyak instrumen sebagai alat ukur dan penilaian sebagai perbandingan.  Test PISA berupaya mengeksplorasi kemampuan siswa dalam memecahkan masalah yang kompleks, berfikir kritis dan berkomunikasi secara efektif .   Hal ini berkaitan erat dengan materi Matematika, Membaca dan Sains.

Jika hasil PISA indonesia jauh dibawah negara lain , berarti sistem dan kurikulum pendidikan yang berlaku di Indonesia belum memberikan bekal dan pengalaman yang cukup bagi siswa . Perlu menjadi catatan penting, mengapa hal ini bisa terjadi?

Saya coba hubungkan dengan hasil PISA Indonesia dengan rapor pendidikan sekolah kami, terdapat permasalahan  yang sama, Penurunan  di bidang numerasi terutama di bidang aljabar . Terdapat benang merah dari satuan terkecil hingga mendunia, bahwa siswa Indonesia belum terbiasa  membaca data untuk pengambilan keputusan, perlu lebih banyak berlatih untuk berfikir kritis melalu soal soal High Orderthinking Skills ( HOTS ),  menganalisa suatu masalah dengan membaca cermat dan berlatih  berkomunikasi dengan bahasa yang efektif.

Yang mencengangkan adalah bawah hanya 18%  dari sample siswa Indonesia yang berhasil mencapai nilai kemahiran matematika pada minimal  level 2. Sedangkan 82% informasi gtidak tersedia.  Level 2 artinya siswa dapat menafsirkan tanpa isntruksi langsung.  Untuk situasi sederhana yang dapat dipresentasikan secara matematis.  Misalnya mengkonversi harga kedalam mata uang yang berbeda.

Siswa dari 6 Negara Asia  dapat memperoleh  skor pada level 5 dan 6 seperti negara Singapura, Taiwan, Makau, jepang , Hongkong dan Korea.  Sangat jauh pencapaian siswa Indonesia jika dibandingkan siswa 6 negara tersebut untuk  anak --anak usia 15 tahun. Bukan hanya matematika, untuk kategori sains dan membaca juga demikian .

 Bila kita mau memperbaiki hasil evaluasi global, kita harus memperbaiki dahulu dari satuan terkecil yaitu satuan pendidikan/sekolah. Analisa  letak penurunan, lakukan pembenahan , implementasikan perbaikan agar di tahun depan mengalami kenaikan mutu pembelajaran.  Begitu pula dengan hasil PISA,   semua unsur harus  melakukan evaluasi  dan perbaiikan secara berjenjang. Kebijakan di bidang pendidikan oleh pihak berwenang, kurikulum yang diberlakukan , penerapan yang sesuai serta pengawasan diperlukan agar mutu pendidikan di Indonesia dapat mengejar ketertinggalan dari negara-negara lain.

Sumber :

https://mediaindonesia.com/amp/opini/638003/hasil-pisa-2022-refleksi-mutu-pendidikan-nasional-2023

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun