Jalan masuk perumahan sangat lebar, kalau siang  mang becak mangkal disini. Jam segini apa masih ada.  Tadi siang aku sudah pesan adikku minta dijemput disini, tapi dia sedang keluar kota, hanya ada istri dan 2 bayinya yang sedang sakit di rumah.
Akhirnya , kuberanikan diri berjalan kaki menyusuri gerbang perumahan gading tutuka yang lebar , panjang, gelap dan sepi.
" Neng..... mau kemana?"
Suara  mamang becak mengagetkanku dari arah belakang.
" Oh... ini mang , mau ke blok F No. 15 keponakan saya sakit", Jawabku tanpa curiga.
" Wah..... itu mah jauh neng, ayo ikut becak saja, kebetulan  saya kemaleman, satu arah lewat situ". Mang  becak yang tak nampak wajahnya menawarkan diri.
Wah.... kebetulan banget, daripada jalan kaki sendirian jam segini mending naik becak. Tanpa bertanya berapa ongkosnya aku segera naik ke becak.
Becak melaju lembut diiringi semilir angin dini hari. Sekitar masih gelap, hanya ada lampu penerangan jalan yang  nampak bersinar  redup. Tak ada obrolan mang becak denganku saat itu. Kami hanya saling diam.
" Nah... sudah sampai neng... itu bukan rumahnya?", tanya mang becak
" Oh iya mang, betul..... kok mang tahu sih, Â padahal remang remang, plang alamatnya lepas lho", tanyaku sambil senyum.
" Ini khan wilayah saya  neng, tiap hari saya lewat sini",