Mohon tunggu...
Helwiyah ewi
Helwiyah ewi Mohon Tunggu... Guru - Lakukan Yang terbaik

Blogger. ,writer, teacher

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Ketegaran Lola

9 Mei 2022   21:12 Diperbarui: 9 Mei 2022   21:13 145
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

" Sejak kapan kamu berpenyakit kusta, Lola?:,

' Sejak kelas 4 SD bu, saya pun tidak mengerti kenapa saya kena penyakit ini".

" Apakah kamu  terganggu dengan penyakitmu ini?",  Tanya Bu Nita  mencoba ber empati.

" Sebenarnya terganggu bu, namun saya harus sekolah, saya harus punya masa depan, saya harus sabar menahan cemoohan orang bu", Jawab Lola bersemangat.

" Ya sudah, ibu harap kamu tetap semangat belajar  dan terus bersekolah, suatu saat penyakitmu pasti sembuh, asalkan  kamu rutin berobat".  Ujar Bu Nita dengan nada bijak.

Bukan perkara mudah bagi Lola menjalani masa masa SMP,  SMA dan bangku kuliah. Banyak cibiran, sindiran bahkan ucapan yang menyakitkan sering diterima. Walau tidak semua orang memperlakukan demikian , karena masih ada teman teman yang memahami tentang penyakit kusta dan memiliki rasa  empati padanya.

Bukan saja ketika berada di sekolah dan kampus, ketika berada diangkutan umum, di jalan, di pasar dan di jalan pun terkadang pandangan sinis orang orang tertuju padanya.  Tatapan Jijik dan aneh sudah menjadi hal yang biasa dialami.  Namun, semua itu sudah dianggap biasa bagi Lola. Karena dia merasa begitulan memang keadaannya.

Hingga puncaknya adalah ketika Lola mulai menyukai seorang pria . Hal yang lumrah jika seorang gadis menyukai lawan jenisnya.  Manusiawi dan hal yang normal terjadi.  Masa masa SMA , Lola menyukai sosok Dani, pemuda sederhana yang pintar dan kalem.  Sayangnya bukan hanya Lola yang menyukainya, banyak   teman teman wanita yang juga meng-idolakan Dani. Sehingga rasa cinta Lola terpendam dalam dalam, hingga lulus  SMA.

Tak disangka, ternyata Lola kembali bertemu Dani di kampus yang sama. Pada fakultas yang sama dan jurusan yang sama. Sesekali mereka bertemu muka dan tegur sapa, hingga jantung Lola berdegup kencang  bak gendang musik dangdut. Namun, lagi lagi Lola sadar diri, tak berani berbincang bincang, karena Dani selalu di kelilingi gadis gadis cantik.

" Hai... kita dari SMA yang sama  yha? Sepertinya saya sering melihat kamu ", tegur Dani suatu hari.

" Ii...iii..iiya..... benar kita dulu satu SMA tapi beda kelas, saya juga sering lihat kamu ", jawab Lola gugup.  Tak menyangka Dani mau menegurnya lebih dahulu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun