Kalau sang teman kemudian membayar tepat waktu, semua beres. Tapi perlu antisipasi bagaimana jika teman kita tidak mampu membayar padahal kita sudah menagihkannya berulang kali?
Pada situasi tersebut maka kita tinggal memaafkannya dan menghapus angka tagihan tersebut dari pembukuan pribadi kita. Sederhana memang.
Dengan demikian, kesimpulannya jika siap meminjamkan, maka kita harus siap pula untuk menyediakan effort penagihan. Jika kita tidak siap, maka janganlah memberi pinjaman. Memang tidak enak rasanya. Tapi itu masih lebih lumayan rasanya ketimbang rasa kecewa ketika pinjaman tidak tertagih.
Jika kita iba dengan kondisi teman tersebut dan hendak ikut membantu, berikanlah sesuai jumlah yang Anda ikhlaskan sebagaimana halnya amal sedekah. Jadi bukan sejumlah yang teman Anda minta melainkan sejumlah yang Anda mampu dan relakan. Katakan saja misalnya,"... ikut prihatin ya, semoga urusanmu lekas beres, aku adanya uang segini, semoga bisa membantu.."
Teman yang baik akan selalu berusaha untuk menyelesaikan kewajibannya kapan pun dia mampu.
Happy friendship.
Helmy Hananto - Wealth Planner
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H