Mohon tunggu...
Helmi Fuadi
Helmi Fuadi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Helmi Fuadi

Helmi Fuadi asal Purworejo, Jawa Tengah. Karya tulis bebas.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Perubahan Iklim dan Peran Pemuda dalam Tanggap Bencana Hidrometeorologi

3 Desember 2021   23:10 Diperbarui: 9 Desember 2021   01:19 522
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Narasumber 4, Bp. RM. Andang Binawan, SJ., sekolah tinggi filsafat driyarkara

Tiga bentuk dosa Ekologis :

  • Keserakahan, termasuk yang menyebabkan perubahan iklim seperti penebangan, pembuangan, dll.
  • Ketidakpedulian, yang akhirnya menyebabkan tidak terurusnya lingkungan dan alam.
  • Tidak mau repot, kemalasan.

Maka dari itu bagian manusia yang seperti itu harus dihilangkan agar terjaga kelestarian bumi ini. Hakikatnya manusia

  • Pelupa, maka diingatkan
  • Tidak mau repot/malas, diberikan sarana/prasarana
  • Egosentris, adanya aturan

Narasumber 5, Bp. I Gede Raka Subawa, Parisada Hindu Dharma Indonesia

Konsep tri hita karana (tiga penyebab kesejahteraan) merupakan salah satu cara menanggulangi perubahan iklim karena terdapat hubungan harmonis manusia dengan tuhan, antar manusia, dan dengan alam. Umat hindu selalu dihubungkan dengan alam dari sikap dan tindakannya. Guna menjaga lingkungan ada ritual Hindu seperti Tumpek wariga, upacara caru, dan hari suci nyepi.

Narasumber 6, Bp. Pandita Utama Alim Sudilo, S. Psi., Sekjen Majelis Nichiren Shoshu Budha Dharma Indonesia

Adanya kegiatan yang memusatkan pemuda sebagai pengurus Penanaman pohon di Batam, Solo, Medan Ada kegiatan zero waste di event nasional di wihara tiap tahun, artinya jika peduli lingkungan maka kehidupan akan lebih baik.

Narasumber 7, Bp. Js. Yugi Yunardi, S.Pt. M.Ag., Pramubakti pusat bimbingan dan pendidikan khonghucu Indonesia

Konsep sancai yaitu memuliakan hubungan kepata tuhan yang maha esa, memuliakan hubungan dengan alam, serta memuliakan hubungan dengan sesame manusia.

Dalam khong hucu, bencana sebagai ujian, peringatan, hukuman, pembelajaran, dan bencana baik sebagai pembelajaran atau Hukum tuhan. Bencana sendiri merupakan ujian keimanan dalam rangka penyadaran dan instropeksi diri untuk lebih dekat dengan tuhan. Hal- hal yang sudah dilakukan seperti bantuan bencana alam di Sulawesi saat pandemic, penanganan banjir di tanggerang, penanganan banjir di kampung melayu dan krawang.

Adapun resume yang dipaparkan panitia acara yaitu :

  1. Alam adalah mahluk tuhan yang perlu dimuliakan sebagaimana mahluk ciptaan lainnya.
  2. Kehidupan manusia dengan aktifitas tidak terkontrol mengakibatkan perusakan sda sehingga rusak ekosistem.
  3. Perubahan iklim merupakan konsekuensi dari kompetisi ekonomi
  4. Penanganan krisis iklim perlu pendekatan agama melalui khutbah dan pelatihan kompetensi dakwah lingkungan
  5. Adanya Gerakan lintas agama dalam menjaga lingkungan dan iklim
  6. Bmkg sudah menyiapkan informasi system
  7. Layanan informasi sangat penting untuk masyarakat
  8. Literasi iklim dibagi tiga bagian yaitu, sosialisasi iklim, aksi iklim, dan advokasi
  9. Aksi pro iklim oleh agen perubahan lintas agama
  10. Mengaktifkan komunitas akar rumput
  11. Generasi muda dan kelompok agama menjadi motor penggerakan dalam memberikan advokasi perubahan iklim
  12. Hamper semua agama memiliki konsep luhur mengenai hubungan manusia dengan alam
  13. Sudah ada inisiasi dan aksi dari masing- masing kelompok agama.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun