Segera aku ikuti bayangan tersebut, tapi ternyata belakang mobil tak ada apapun. Bulu kudukku meremang. Jujur saja aku mulai takut dan dalam pikiranku sekarang hanyalah segera pergi dari rest area ini. Baru saja hendak masuk mobil, dari pintu yang terbuka aku melihat pada belakang samping kiri jendela mobil terdapat wajah seorang anak kecil berkulit hitam legam memandangiku dengan matanya yang bulat kuning kemerahan, menyeringai dengan lidahnya yang panjang.
“Hihihi…”
Aku terdiam, tidak bisa berkata atau bergerak. Anak pada jendela itu menembus masuk ke dalam mobil, kini sosoknya berada di depanku. Lidahnya yang panjang bergerak-gerak, meneteskan liur lalu diangkatnya seperti berusaha menjilatku. Aku terjatuh ke belakang. Kepalaku berputar, semua jadi gelap.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H