Menyambung Silahturrahim Ala Kompasianer di Festival Kuliner Ngabuburit La Piazza

Ada yang membeli es pisang ijo untuk takjil. Ada yang membeli es jelly, ada yang membeli es kelapa dan masih banyak lagi.  Soal makanan pun seleranya juga beragam. Gulai tikungan dengan kuah gule kuning nasi putih serta kerupuk yang menggugah selera. Atau nasi ayam taliwang yang menggunakan ayam muda dengan baluran sambal pedas khas bali. Atau nasi uduk betawi yang meriah sekali lauknya. Ada tempe orek, bihun, sambel kacang, telur atau tahu semur memenuhi pinggiran piring. 

dok.pri

Itu masih sebagian, belum lagi roti bakar dengan toping kacang, susu, meses dan entah apalagi. Penuh banget soalnya. Serta yang jadi primadona adalah bakso Sum sum. Bakso dengan potongan tulang beragam ukuran. Tergantung porsi mana yang dipilih. Ada yang tulangnya besar banget sampai sampai sumsumnya bisa disendokin. Ada juga yang sekali sedot langsung habis sumsumnya.   

Alhamdulillah aku sih puas dengan pilihan bakso beranak lima rasa yang aku pilih. Ada isian keju mozarrella, telor puyuh, daging cincang, cabai giling dan bakso halus didalamnya.  Porsinya pun besar. Aku bahkan tidak sempat menghabiskan bihun dan kuahnya. Karena sudah kenyang duluan dengan si bakso beranak ini.  

dok.pri

Selesai makan dan minum.  Sebagian pamit untuk menunaikan sholat magrib, sebagian masih duduk sambil ngobrol santai.  Serunya saat mau pulang aku bertemu teman lama yang ternyata juga sedang ngabuburit di Festival Kuliner Ngabuburit La Piazza.  Wah beruntung banget kan hari itu.  Berkah hadir di acara ini.  Bisa bertemu banyak teman lama tanpa diduga.  

Senangnya bisa ikut Ngabuburit bersama KPK kali ini. Keluarga saya dirumahpun senang dengan tahu kalasan dan pisang goreng wijen yang aku bawa pulang.  Rasanya unik kata suamiku. Alhamdulillah berkah silahturrahim di Festival Kuliner Ngabuburit La Piazza banyak banget.  Semoga di tahun berikutnya aku bisa hadir kembali di festival ini bersama keluarga.

KPK