Ini hanya sebagian contoh kecil dari Indonesia, bagaimana dengan wilayah lainnya?
Siapapun Bisa Menjadi Korban dan Pelaku
"Awalnya saya dikasih sedikit, lalu ketagihan, kemudian disuruh jual. Memang banyak uangnya!. Tapi saya tidak tahu akan seperti ini". Salah satu warga lapas anak menyampaikan isi hatinya.
Saya pun sempat melakukan pendekatan dan berbicara pada salah satu dari mereka. Sehari mereka bisa mendapatkan uang sekitar 4 juta dengan mengedarkan narkotika, tetapi hingga saat ini bandarnya belum tertangkap.
Ini sangat mengerikan, anak-anak dijadikan senjata dan alat untuk peredaran narkotika ini.
Pengalaman lainnya ketika saya berada di Lapas perempuan Palembang. Usianya tidak lagi muda, tubuhnya sudah rapuh, namun ia harus berada dinginya lantai lapas dan heningnya sel.
"Ibu, ada keluarga yang rutin berkunjung?", tanyaku. Tapi ia hanya diam.
Salah satu warga lapas perempuan bilang " Dia dihukum diatas 10 tahun mbak, bandar narkoba".
Pernah mendengar berita artis tersangkut kasus yang sama? Banyak!, Pejabat pemerintah? Iya ada!. Anak sekolah? Ada!, Perempuan? Ya ada juga!.
Lucinta Luna juga menjadi salah satu bukti bahwa penyalahgunaan narkotika bisa terjadi oleh siapa saja, baik laki-laki, perempuan, anak-anak, dan transgender dan transperempuan. Tanpa memandang jenis kelamin jabatan.Â
Dari pada kita sibuk mentengin hal-hal yang rasanya kurang berfaedah, ada baiknya kita belajar, dan melindungi diri kita dan orang terdekat.
Lucinta Luna, Minoritas yang Semakin DitindasÂ