Mohon tunggu...
Muhammad Andika
Muhammad Andika Mohon Tunggu... Operator - Operator

Saya gemar dengan segala hal yang tidak saya ketahui dan saya selalu memperhatikan atau mempelajari dengan sendiri dari hal yang baru saya tahu. Sehingga, membuat saya menjadi lebih aktif terhadap hal - hal baru yang baru saya kenal dari lingkungan baru.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Dinasti-Dinasti Mesin Serbuk (GunPowder)

24 Oktober 2024   21:35 Diperbarui: 24 Oktober 2024   21:35 41
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Syah Ismail, yang walaupun masih berusia 14 tahun, adalah pimpinan Qizilbash (pasukan kepala merah) yang mengalahkan pasukan Turki. Perbedaan politik dan madzhab keagamaan menjadi sebab perseteruan dua adikuasa di dinia Islam pada masa ini.

Turki Utsmani beraliran sunni sedangkan dinati Safawi beraliran Syi'ah. Kemenangan Syah Ismail atas tentara Turki dan Uzbek di front timur merupakan awal dari dinasti Safawi. Dinasti Safawi sendiri pada awal-nya merupakan gerakan tarekat Safawiyah di Azerbeijan yang didirikan oleh Syeikh Safiuddin (keturunan Musa al-Kadzim, Imam Syi'ah VI).

Gerakan tarekat Safawiyah tersebut berdiri hampir bersamaan dengan berdiri-nya dinasti Turki Usmani. Nama besar Syaikh diabadikan dalam bentuk gerakan tarekat, bahkan hingga menjadi sebuah gerakan politik dan dinasti hingga puncak-nya ketika Ismail memimpin kaum safawi dan mendeklarasikan safawi sebagai sebuah dinasti.

Ismail adalah raja pertama dinasti tersebut. Hal ini merupakan salah satu keunikan dalam sejarah Islam, dimana sebuah pergerakan tarekat mampu menjadikan diri sebagai sebuah negara. Tarekat Shafawi berkembang dari pengajian tasawuf murni menjadi organisasi keagamaan yang berpengaruh dan memiliki massa yang banyak.

Doktrin dan ikatan emosional antar anggota-nya telah menjadikan tarekat Shafawi memiliki kekuatan dan disiplin militer. Ketika Shafawi sebagai lembaga tarekat dipimpin leh Juneid secara de facto gerakan Shafawi telah memperluas pola pergerakan hingga memasuki dunia politik praktis.

Hal ini menimbulkan kemarahan suku Turki Kara Koyunlu (Domba Hitam) sehingga terjadi pertempuran. Kekalahan Juneid berakhir dengan pelarian diri ke istana Uzun Hasan dari kalangan suku Turki AK-Koyunlu (Domba Putih) yang sudah berseteru dengan Kara Koyunlu (Domba Hitam).

Persekutuan tarekat Shafawi dengan AK Konyulu telah mengalahkan Kara Konyulu, namun berlanjut dengan kecurigaan AK Konyulu terhadap kekuatan tarekat Shafawi. Ak Konylu akhir-nya bersekutu dengan Syirwan untuk mengalahkan gerakan politik tarekat Shafawi hingga terbunuh-nya Haidar.

Setelah Haidar Ibn Juneid wafat pimpinan tarekat dipegang oleh putra-nya, Ali Ibn Haidar dan melanjutkan perseteruan dengan Kara Kontyulu hingga akhir-nya Ali dan saudara-nya Ibrahim serta ibu-nya ditangkap. Pada saat yang sama Rustam, pimpinan AK Konyulu berseteru dengan saudara sepupu-nya dalam perebutan tahta politik.

Persetruan dengan Turki Utsmani berlanjut hingga para pimpinan dinasti Shafawi sesudah-nya seperti Tahmasp hingga Muhammad Khudabanda. Dinasti Shafawi ditopang oleh kelompok-kelompok suku (Klan) dan kebaktian-kebaktian tarekat, disamping tentu-nya pasukan Qizilbaz dan Uymak.

Puncak kejayaan Shafawi terjadi pada era Sultan Abbas I (1588-1629). Prestasi Sultan Abbas begitu gemilang diantara-nya adalah karena mampu mengambil daerah-daerah yang hilang, mampu mengatasi konflik intern dan mengkonsolidasikan kaum Syi'i dan menjadikan Syi'ah sebagai agama resmi negara.

Secara umum kemajuan yang diproduk Dinasti Shafawi adalah kemajuan bidang Ilmu pengetahuan (Ilmuan masuk istana dan aktif dalam Kajian dan Penelitian), bidang Ekonomi (Pengembangan Pertanian dan Bandar Abbas yang menjadi pusat persinggahan Ekonomi dari Timur ke Barat (Eropa) atau sebalik-nya), Seni Arsitektur (Pembangunan Masjid dan Istana-Istana dengan Seni Tinggi) dan sebagai-nya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun