Mohon tunggu...
mama_muda
mama_muda Mohon Tunggu... Sales - mahasiswa S2 magister agribisnis

Penulis Seorang Karyawan swasta hobby jalan-jalan sedang S2 di Magister Agribisnis Universitas Tanjungpura

Selanjutnya

Tutup

Analisis

Smart Digital dalam Agribisnis, Strategi Pemasaran Melon

27 November 2024   10:00 Diperbarui: 28 November 2024   21:16 198
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Di era digital, teknologi menjadi tulang punggung kemajuan di berbagai sektor, termasuk agribisnis. Transformasi digital membuka peluang besar bagi petani untuk meningkatkan produktivitas sekaligus memperluas akses pasar. 

Kisah inspiratif datang dari Pak Acip dan putranya, Apon, yang sukses mengelola budidaya melon dan semangka di Singkawang. Mereka memanfaatkan teknologi yang memungkinkan proses pemasaran lebih efisien.

Pak Acip, seorang petani transmigran asal Bekasi yang kini menetap di Trans 1 Desa Pangmilang, Singkawang Selatan, telah menekuni budidaya melon sejak tahun 2015. Lahan seluas 1.500 meter persegi, ia menanam 4.000 batang bibit melon menggunakan metode bedengan. 

Varietas unggulan seperti honeydew dan Golden (Inasih dan New Kinanti) dipilih karena cocok dengan kondisi tanah dan iklim Singkawang serta memiliki daya tahan terhadap penyakit dan permintaan pasar yang tinggi. Hasil panennya mencapai 1 hingga 3 ton per musim, menunjukkan produktivitas yang luar biasa dari teknik pertanian yang diterapkannya.

Pemasaran, Pak Acip memanfaatkan teknologi digital untuk menjangkau lebih banyak konsumen. Sistem pemasaran online yang ia gunakan membantu mendobrak batasan pasar tradisional, dan ia berharap mendapat dukungan pemerintah agar mampu menembus pasar ekspor. 

Kombinasi teknik pertanian modern, pengolahan lahan yang terencana, dan inovasi pemasaran digital, Pak Acip dan anaknya, Apon, tidak hanya meningkatkan hasil panen tetapi juga menciptakan peluang baru di sektor agribisnis Singkawang.

Dokumen Pribadi, 12 November 2024
Dokumen Pribadi, 12 November 2024

Strategi Pemasaran Modern Berbasis Transformasi Digital

Untuk memanfaatkan peluang transformasi digital dalam agribisnis, pelaku usaha perlu mengembangkan strategi pemasaran modern yang adaptif terhadap dinamika teknologi. Beberapa strategi yang dapat diterapkan antara lain:

  •  Penentuan Segmentasi Pasar
  • Sebagai petani buah melon, pak acip sudah menentukan target pasar yang sesuai dengan produknya. Dengan mengidentifikasi segmen pasar berdasarkan karakteristik geografis, demografis, psikografis, dan perilaku konsumen, pelaku usaha agribisnis dapat memahami preferensi, kebutuhan, dan pola konsumsi konsumen secara lebih spesifik.
  • Penetapan Tujuan bisnis yang jelas
  • Usaha yang dijalankan pak Acip dan anaknya harus memiliki tujuan bisnis yang jelas dan terukur. Tujuan utama pemasaran melon pak Acip adalah untuk memperluas distribusi produk ke pasar baru, serta meningkatkan kesadaran merek lewat kampanye digital (Utami & Wiyono, 2023).
  • Pemahaman tentang digital marketing.
  • Pengetahuan yang cukup tentang digital marketing menjadi hal yang penting untuk mengaplikasikannya ke dalam praktek usaha tani. Kemampuan memahami ilmu digital marketing dapat memudahkan pelaku usaha pertanian dalam memanfaatkan platform digital mana yang akan digunakan untuk memasarkan produk pertaniannya.
  • Pemanfaatan Media sosial
  • Peran media sosial seperti Instagram dan Facebook. juga perlu menjadi perhatian. Foto-foto produk yang menarik serta deskripsi lengkap tentang kualitas dan metode penanaman dapat digunakan untuk menarik pembeli. Pak acip dapat membuat konten yang edukatif sekaligus menarik di media sosial tersebut untuk meningkatkan engagement dengan konsumen (Utami & Wiyono, 2023)
  • Penggunaan Platform E-Commerce
  • Produk melon dan semangka mereka dipromosikan melalui marketplace seperti whatapps dan Tokopedia. Pemanfaatan platform e-commerce memungkinkan pelaku agribisnis untuk memperluas jangkauan pasar serta meningkatkan efisiensi proses jual beli secara digital. kebutuhannya sebatas kemampuan petani dalam melihat peluang pasar. tidak semua platform cocok dimanfaatkan dalam pemasaran digital.

Transformasi digital di sektor agribisnis menghadapi tantangan besar, salah satunya adalah infrastruktur digital yang belum merata, terutama di daerah pedesaan. Akses internet yang lambat atau bahkan tidak tersedia menjadi kendala utama bagi petani untuk mengadopsi teknologi modern. 

Hal ini menyebabkan keterbatasan dalam pemanfaatan aplikasi berbasis digital, seperti platform e-commerce, perangkat IoT, atau sistem manajemen pertanian berbasis cloud. Tanpa infrastruktur yang memadai, pelaku agribisnis di daerah terpencil sulit bersaing dengan mereka yang sudah lebih dulu menikmati akses teknologi.(Maliha, 2023)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun