"Tapi, biasanya ga gitu kok"
"Iya, kamu belum baca info baru sih. Makanya modalnya dinaikkan agar bisa terima pesan langsung dari sumbernya"
"Oh, begitu. Tapi besok ada lagi kan?"
"Yoi, bro"
***
Matahari pagi sudah berlalu, aku bangun kesiangan. Pikiranku langsung tertuju pada akun online yang menjanjikan keuntungan besar setiap hari. Caranya sederhana, hanya perlu paket data dan identitas untuk mendaftar jadi anggota. Setiap hari, hanya menggerakkan jempol ke gambar yang akan di jual lalu menggunggah ke akun sosial media. Sederhana sekali, buat yang unggah secara rutin pasti memperoleh keuntungan yang besar. Namun, buat yang bermodal sedikit akan memperoleh pesanan sedikit juga. Akun yang biasa kukunjungi halamannya itu tiba-tiba hilang. Tidak seperti transaksi di hari berikutnya. Sepeser pun keuntungan belum sempat masuk ke kantongku. Aku panik dan menghubungi nomor yang memintaku untuk membayar.Â
***
Suara perempuan itu masih jelas di telingaku. Seminggu aku menghubungi nomor yang sama dan jawaban yang sama, "nomor yang anda tuju tidak dapat dihubungi". Ide awal untuk tidak meminta uang kepada orang tua adalah ide dari ku, berencana ikut akun online pun ideku. Aku panik bukan main, modal yang kuberikan adalah sisa saldo untuk kebutuhanku 3 bulan ke depan. Aku masih mencari-cari orang yang menjanjikan keuntungan besar. Kondisi gawat yang tidak aku inginkan adalah modal tidak dikembalikan. Aku menyesal, rasa penasaranku sudah terjawab. Suara ibu jelas ditelingaku, "Hati-hati di kota besar Mas, banyak tawaran jangan mudah diterima. Jaga diri di dunia nyata pun dunia maya harus jaga diri". Amanat itu membayang-bayangi malamku, aku terus bergelut di atas kasur. Aku membenamkan wajah di bantal, namun suara hatiku tetap berisik. Aku menyalahkan diri sendiri.Â
***
Pesan 1: Selamat Anda Terpilih menjadi pemenang dengan hadiah sebesar 67 juta, silakan Anda hubungi nomor berikut ini
Pesan 2: Maaf Mbak, kirimannya boleh melalui no.rek ini aja ...