Jurusan Teknologi Hasil Pertanian, Fakultas Pertanian, Universitas Pattimura, melaksanakan kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) bertajuk Pelatihan Pengolahan Produk Olahan Pala (Myristica fragrans Houtt) di Negeri Liliboi, Kecamatan Leihitu Barat, Kabupaten Maluku Tengah. Kegiatan ini, yang didanai oleh PNBP Fakultas Pertanian, dipimpin oleh Dr. H. C. D. Tuhumury, S.P., M. FoodSc., sebagai ketua Tim PkM dan dibuka secara resmi oleh Raja Negeri Liliboi, O. C. Kastanya, setelah sambutan dari Sekretaris Jurusan Teknologi Hasil Pertanian. Pelatihan ini diikuti oleh 20 peserta yang terdiri dari ibu-ibu PKK dan mahasiswa KKN dari Universitas Kristen Indonesia Maluku (UKIM) yang tengah melaksanakan program KKN di Liliboi.
Dalam pelatihan ini, dua produk olahan dari daging buah pala diperkenalkan: permen jelly pala yang dipandu oleh Dr. E. Moniharapon, S.Pi., M.Si., M.Sc., dan marshmallow pala yang dibimbing oleh P. Picauly, S.P., M.P. Kegiatan ini bertujuan untuk memanfaatkan daging buah pala yang selama ini sering dibuang dan dianggap limbah, karena masyarakat hanya fokus pada biji dan fulli (kulit biji pala) yang memiliki nilai ekonomis tinggi di pasar.
Pelaksanaan kegiatan ini didasarkan pada kenyataan bahwa di Maluku, yang merupakan salah satu sentra utama produksi pala di Indonesia, buah pala masih belum dimanfaatkan secara maksimal. Berdasarkan data produksi dari Badan Pusat Statistik, produksi pala di Maluku pada tahun 2021 mencapai sekitar 17.700 ton. Namun, masyarakat umumnya hanya mengolah biji dan fulli pala yang bernilai jual tinggi sebagai rempah-rempah untuk ekspor. Sementara itu, daging buah pala yang melimpah sering kali dibuang begitu saja sebagai limbah, meskipun memiliki potensi besar untuk diolah menjadi produk bernilai tambah.
Pembuangan daging buah pala ini tidak hanya mengurangi potensi ekonomi masyarakat, tetapi juga menimbulkan masalah lingkungan akibat akumulasi limbah organik. Oleh karena itu, pelatihan pengolahan produk olahan dari daging buah pala, seperti permen jelly dan marshmallow, sangat penting untuk mengubah persepsi masyarakat tentang nilai daging buah pala dan memberikan keterampilan praktis yang dapat mereka manfaatkan.
Sebagai institusi yang berfokus pada pengembangan teknologi dan inovasi pangan, Jurusan Teknologi Hasil Pertanian memiliki peran strategis dalam membantu masyarakat menemukan solusi terhadap permasalahan pemanfaatan sumber daya lokal, seperti pala. Kegiatan PkM ini memberikan kesempatan bagi masyarakat Liliboi untuk belajar bagaimana mengolah daging buah pala yang selama ini terbuang, menjadi produk yang tidak hanya bernilai ekonomis tinggi tetapi juga berpotensi untuk dijual di pasar lokal maupun nasional.
Melalui pelatihan ini, masyarakat diajarkan proses produksi permen jelly dan marshmallow berbasis pala, yang memungkinkan mereka menciptakan produk inovatif dengan nilai jual yang lebih tinggi. Teknologi pengolahan yang diberikan tidak hanya memperkaya pengetahuan teknis, tetapi juga membuka peluang ekonomi baru bagi masyarakat setempat, khususnya ibu-ibu PKK yang berperan penting dalam pengembangan industri rumahan.
Kegiatan ini sekaligus mendorong upaya diversifikasi produk pala, dengan harapan dapat meningkatkan pendapatan keluarga di daerah pedesaan yang sebagian besar bergantung pada hasil pertanian. Jurusan Teknologi Hasil Pertanian berkomitmen untuk terus mendukung pemberdayaan masyarakat melalui penerapan teknologi tepat guna yang dapat langsung diaplikasikan di lapangan.
Pelatihan ini juga memberikan manfaat jangka panjang dalam hal pemberdayaan dan kemandirian ekonomi masyarakat. Dengan keterampilan baru dalam mengolah daging buah pala menjadi produk bernilai, ibu-ibu PKK diharapkan dapat membangun usaha kecil menengah (UKM) yang mampu berkontribusi terhadap perekonomian keluarga. Selain itu, produk olahan pala yang inovatif ini dapat menjadi ciri khas daerah dan berpotensi untuk menarik perhatian wisatawan serta pasar yang lebih luas.
Kehadiran mahasiswa KKN UKIM juga memperkuat sinergi antara akademisi dan masyarakat. Melalui keterlibatan mereka, kegiatan PkM ini tidak hanya menjadi ajang transfer ilmu, tetapi juga membentuk kesadaran bersama tentang pentingnya pengelolaan sumber daya lokal secara berkelanjutan. Mahasiswa turut belajar bagaimana menghadapi tantangan nyata di lapangan, sementara masyarakat mendapat solusi praktis yang dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.
Secara keseluruhan, kegiatan PkM ini menegaskan komitmen Jurusan Teknologi Hasil Pertanian dalam memajukan agroindustri lokal, mengurangi limbah pangan, dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui inovasi produk berbasis komoditas unggulan Maluku.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H