Mohon tunggu...
Helen Tuhumury
Helen Tuhumury Mohon Tunggu... Dosen - Dosen Jurusan Teknologi Hasil Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Pattimura

Quiet but an easy going person

Selanjutnya

Tutup

Healthy Artikel Utama

"Satu Sloki Kasi Panas Badan, Dua Sloki Tambah Darah, Tiga Sloki Tumpah Darah", tentang Alkohol dan Mabuk

3 November 2023   10:35 Diperbarui: 4 November 2023   11:22 877
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar : https://www.compoundchem.com

Ada slogan penting yang sering kita dengar khususnya di Maluku, "satu sloki kasi panas badan, dua sloki tambah darah, tiga sloki tumpah darah".  Sloki = gelas ukuran kecil untuk minuman keras. 

Slogan yang sering diucapkan bagi orang-orang yang suka mengkonsumsi alkohol di Maluku, yang terkenal dengan minuman alkohol  "sopi" yang dihasilkan dari  penyulingan atau destilasi nira pohon aren, kelapa, maupun lontar.

Dari slogan ini, bisa dikatakan bahwa konsumsi minuman alkohol dalam jumlah yang sedikit bermanfaat bagi tubuh, namun dalam jumlah berlebih bisa mendatangkan bahaya, baik bagi kesehatan maupun untuk kehidupan sosial bermasyarakat karena konsumsi minuman alkohol dalam jumlah banyak bisa menyebabkan konflik atau perkelahian (tiga sloki tumpah darah).  Namun apa sebenarnya yang terjadi di dalam tubuh saat kita menkonsumsi minuman berakohol. 

Tulisan ini tidak membahas tentang efek sosial konsumsi minuman berakohol tapi lebih fokus pada apa sebenarnya yang terjadi dalam tubuh saat kita mengonsumsi minuman berakohol.

Setelah acara kumpul-kumpul dan didalamnya ada konsumsi minuman beralkohol, baik wine, beer, vodka, whiskey, ataupun minuman tradisional seperti sopi dan cap tikus misalnya, pasti besoknya kita bisa mengalami sakit kepala jika konsumsi berlebihan. Sebenarnya ini adalah konsekuensi kimiawi dari konsumsi minuman beralkohol, yang memang tidak bisa dipungkiri belum dipahami secara baik oleh orang-orang yang sering mengonsumsi minuman beralkohol. 

Minuman alkohol tradisional Sopi : https://rakyatmaluku.fajar.co.id
Minuman alkohol tradisional Sopi : https://rakyatmaluku.fajar.co.id

Ada beberapa senyawa kimia yang sebenarnya dicurigai sebagai penyebab gejala-gejala mabuk  yang dialami orang yang mengonsumsi alkohol  istilah kerennya "hangover" seperti yang dijelaskan dalam artikel " What causes a hangover". Namun sebelum melihat lebih jauh faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi  orang mabuk setelah konsumsi alkohol, ada beberapa hal yang bisa mempengaruhi derajat kemabukan seseorang.  Satu orang bisa saja mengklaim tidak pernah mabuk walaupun konsumsi alkohol berlebihan. 

Beberapa hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor genetik juga mempengaruhi  dan juga tingkat kesehatan, umur dan bahkan pola tidur seseorang. Kadar alkohol dalam darah sebesar 0.1% sudah bisa menyebabkan seseorang mabuk dan mengalami hangover di hari berikutnya. Namun hal ini biasanya bervariasi dari orang per orang. Intinya semakin tinggi kadar alkohol dalam darah a.ka. makin banyak konsumsi minuman berakohol maka gejala mabuk akan semakin berat.

Gejala mabuk saat bangun pagi setelah malam mengonsumsi minuman beralkohol kebanyakan disebabkan karena proses dehidrasi. Alkohol memiliki efek diuretik pada tubuh, sehingga orang yang mengonsumsi alkohol biasanya sering buang air kecil dan banyak air yang hilang dalam tubuh. 

Alkohol menurunkan level hormon antidiuretik yaitu vasopressin. Sehingga disarankan untuk minum beberapa gelas air setelah konsumsi alkohol yang berlebihan untuk mengurangi gejala seperti mulut kering dan haus, namun masih belum ada banyak bukti bahwa dengan minum bisa mengurangi gejala mabuk berat.

Penyebab mabuk setelah konsumsi minuman alkohol yang lain adalah senyawa yang dihasilkan dari proses metabolisme alkohol. Alkohol khususnya etanol biasanya dipecah oleh enzim  aldehida dehidrogenase didalam liver (hati) menjadi asetaldehida, yang selanjutnya dipecah oleh enzim berikutnya menjadi asetat. Asetat kemudian dirombak menjadi karbondioksida dan air. Tubuh kita mampu memecah molekul alkohol dengan laju satu unit ( 8 gram atau 10 mL) alkohol per jam. Laju pemecahan molekul alkohol ini berbeda bagi masing-masing orang. 

Sumber gambar : https://www.compoundchem.com
Sumber gambar : https://www.compoundchem.com
Asetaldehida merupakan senyawa yang menyebabkan mabuk (hangover), yang bersifat toksik, dan biasanya dirubah menjadi asetat dengan cepat. Enzim yang merubah etanol menjadi asetaldehida bekerja lebih cepat daripada enzim yang merubah asetaldehida menjadi asetat, sehingga terjadi penumpukan aldehida jika minum alkohol secara berlebihan.  

Pengaruh toksik asetaldehida terhadap sel yang meyebabkan gejala-gejala mabuk, seperti mual, berkeringat, detak jantung yang meningkat, dan sakit kepala. Hasil penelitian menunjukkan bahwa konsentrasi aldehida dalam darah tidak memilki korelasi signifikan dengan derajat kemabukan. Asetaldehida dapat menyebabkan gejala mabuk, tetapi nampaknya bukan asetaldehida saja sebagai penyebab utamanya.

Senyawa lain yang ada di dalam minuman selain alkohol juga merupakan penyebab orang mengalami  gejala-gejala mabuk. Kebanyakan minuman berakohol mengandung senyawa kimia lain selain etanol, dan senyawa-senyawa ini biasanya disebut sebagai  "congener". Minuman yang berbeda memiliki level congener yang berbeda pula. Misalnya, brandy, red wine, whiskey memiliki level congener yang lebih tinggi dibandingkan dengan beer, vodka  atau gin. Level congener tinggi , tingkat keparahan mabuk juga lebih berat di hari berikutnya. Jadi kalau konsumsi whiskey kemungkinan mengalami mabuk berat lebih tinggi dibandingkan dengan vodka.

Senyawa congener yang berperan dalam menyebabkan kemabukan adalah senyawa alkohol lain selain etanol  yang biasanya ada dalam minuman alkohol dalam jumlah yang kecil seperti metanol. Sehingga standar mutu minuman berakohol sering juga mencantumkan seberapa besar kandungan metanol di dalam minuman tersebut.  

Metanol adalah senyawa by-product yang dihasilkan dari proses distilasi atau proses brewing (pembuatan beer). Metanol dalam jumlah yang banyak berbahaya untuk tubuh, tetapi untuk jumlah yang sudah ditentukan dalam minuman berakohol tidak bermasalah jika memenuhi standar. 

Kandungan metanol inilah yang menyebabkan gejala mabuk semakin parah. Jika konsumsi minuman yang berakohol yang bersertifikasi maka sudah tentu sudah memenuhi standar mutu kandungan metanol yang tidak akan menimbulkan masalah. 

Masalah terjadi pada konsumsi minuman alkohol secara tradisional seperti sopi yang belum diuji apakah dalam proses destilasinya menghasilkan kadar metanol yang melewati standar atau tidak. Hal ini yang menyebabkan banyak yang mengalami mabuk parah setelah konsumsi sopi. 

Pernah mendengar komentar  orang-orang yang terbiasa konsumsi sopi  di Ambon"Kalo minum sopi bagus,, bangun pagi pasti rasa segar. Tapi kalo minom dapa sopi yang seng bagus, bangun pagi pasti kapala saki (sakit kepala)".  Itu berarti dalam proses pembuatannya sopi yang dihasilkan masih mengandung senyawa congener yang melebihi batas standar untuk dikonsumsi.  Atau bahkan pada minuman keras oplosan yang sering dijual yang ditambah dengan metanol. Banyak orang yang bahkan mengalami kematian karena konsumsi minuman keras oplosan ini.

Metanol biasanya dirombak dalam tubuh oleh enzim yang sama yang merombak etanol, sehingga jika etanol dan metanol ada bersama dalam minuman, enzim lebih cenderung merombak etanol daripada metanol. Akibatnya metanol akan tetap berada dalam tubuh sampai etanol selesai dirombak dulu.  Lebih dari itu, metanol yang dirombak biasanya menghasilkan senyawa toksik yaitu formadelhida dan asam format.  Penundaan perombakan metanol yang membuat derajat keparahan mabuk semakin lama.

Selain senyawa congener, penelitian juga menunjukkan bahwa sistem imun tubuh juga berpengaruh terhadap derajat kemabukan. Alkohol berpengaruh terhadap sitokin, protein yang dihasilkan oleh sel dalam tubuh yang mengendalikan sistem imun untuk melawan penyebab penyakit. 

Alkohol dapat meningkatkan konsentrasi sitokin tertentu dalam tubuh yang menyebabkan ketidakseimbangan sistem imun sehingga menyebabkan gejala seperti sakit kepala,  letih, dan kehilangan daya ingat. Tidak dipungkiri biasanya orang yang mabuk alkohol jika ditanya keesokan harinya tidak bisa mengingat apa yang dilakukan setelah konsumsi alkohol.  Perubahan derajat kemabukan berkorelasi secara signifikan dengan peningkatan level sitokin.

Dengan adanya berbagai kemungkinan penyebab mabuk setelah konsumsi alkohol, masih banyak yang diperlukan untuk bisa menjelaskan fenomena yang sering dialami orang-orang yang mengonsumsi alkohol. Belum  ada penawar  yang efektif untuk mengatasi gejala mabuk setelah konsumsi alkohol selain berisitirahat sepanjang hari dan menunggu sampai semua gejala mabuknya hilang yang sudah pasti kita akan kehilangan kesempatan berkarya di hari yang baru. 

Oleh  sebab itu Slogan ini "satu sloki kasi panas badan, dua sloki tambah darah, tiga sloki tumpah darah" penting untuk  konsumsi minuman alkohol yang efektif yaitu konsumsi alkohol jangan dalam jumlah yang berlebihan, konsumsi minuman alkohol yang sudah melalui sertifikasi dan memenuhi standar, atau kalau yang lebih baik menghindari konsumsi alkohol.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun