Mohon tunggu...
Helen Tuhumury
Helen Tuhumury Mohon Tunggu... Dosen - Dosen Jurusan Teknologi Hasil Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Pattimura

Quiet but an easy going person

Selanjutnya

Tutup

Healthy Artikel Utama

"Satu Sloki Kasi Panas Badan, Dua Sloki Tambah Darah, Tiga Sloki Tumpah Darah", tentang Alkohol dan Mabuk

3 November 2023   10:35 Diperbarui: 4 November 2023   11:22 877
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar : https://www.compoundchem.com

Sumber gambar : https://www.compoundchem.com
Sumber gambar : https://www.compoundchem.com
Asetaldehida merupakan senyawa yang menyebabkan mabuk (hangover), yang bersifat toksik, dan biasanya dirubah menjadi asetat dengan cepat. Enzim yang merubah etanol menjadi asetaldehida bekerja lebih cepat daripada enzim yang merubah asetaldehida menjadi asetat, sehingga terjadi penumpukan aldehida jika minum alkohol secara berlebihan.  

Pengaruh toksik asetaldehida terhadap sel yang meyebabkan gejala-gejala mabuk, seperti mual, berkeringat, detak jantung yang meningkat, dan sakit kepala. Hasil penelitian menunjukkan bahwa konsentrasi aldehida dalam darah tidak memilki korelasi signifikan dengan derajat kemabukan. Asetaldehida dapat menyebabkan gejala mabuk, tetapi nampaknya bukan asetaldehida saja sebagai penyebab utamanya.

Senyawa lain yang ada di dalam minuman selain alkohol juga merupakan penyebab orang mengalami  gejala-gejala mabuk. Kebanyakan minuman berakohol mengandung senyawa kimia lain selain etanol, dan senyawa-senyawa ini biasanya disebut sebagai  "congener". Minuman yang berbeda memiliki level congener yang berbeda pula. Misalnya, brandy, red wine, whiskey memiliki level congener yang lebih tinggi dibandingkan dengan beer, vodka  atau gin. Level congener tinggi , tingkat keparahan mabuk juga lebih berat di hari berikutnya. Jadi kalau konsumsi whiskey kemungkinan mengalami mabuk berat lebih tinggi dibandingkan dengan vodka.

Senyawa congener yang berperan dalam menyebabkan kemabukan adalah senyawa alkohol lain selain etanol  yang biasanya ada dalam minuman alkohol dalam jumlah yang kecil seperti metanol. Sehingga standar mutu minuman berakohol sering juga mencantumkan seberapa besar kandungan metanol di dalam minuman tersebut.  

Metanol adalah senyawa by-product yang dihasilkan dari proses distilasi atau proses brewing (pembuatan beer). Metanol dalam jumlah yang banyak berbahaya untuk tubuh, tetapi untuk jumlah yang sudah ditentukan dalam minuman berakohol tidak bermasalah jika memenuhi standar. 

Kandungan metanol inilah yang menyebabkan gejala mabuk semakin parah. Jika konsumsi minuman yang berakohol yang bersertifikasi maka sudah tentu sudah memenuhi standar mutu kandungan metanol yang tidak akan menimbulkan masalah. 

Masalah terjadi pada konsumsi minuman alkohol secara tradisional seperti sopi yang belum diuji apakah dalam proses destilasinya menghasilkan kadar metanol yang melewati standar atau tidak. Hal ini yang menyebabkan banyak yang mengalami mabuk parah setelah konsumsi sopi. 

Pernah mendengar komentar  orang-orang yang terbiasa konsumsi sopi  di Ambon"Kalo minum sopi bagus,, bangun pagi pasti rasa segar. Tapi kalo minom dapa sopi yang seng bagus, bangun pagi pasti kapala saki (sakit kepala)".  Itu berarti dalam proses pembuatannya sopi yang dihasilkan masih mengandung senyawa congener yang melebihi batas standar untuk dikonsumsi.  Atau bahkan pada minuman keras oplosan yang sering dijual yang ditambah dengan metanol. Banyak orang yang bahkan mengalami kematian karena konsumsi minuman keras oplosan ini.

Metanol biasanya dirombak dalam tubuh oleh enzim yang sama yang merombak etanol, sehingga jika etanol dan metanol ada bersama dalam minuman, enzim lebih cenderung merombak etanol daripada metanol. Akibatnya metanol akan tetap berada dalam tubuh sampai etanol selesai dirombak dulu.  Lebih dari itu, metanol yang dirombak biasanya menghasilkan senyawa toksik yaitu formadelhida dan asam format.  Penundaan perombakan metanol yang membuat derajat keparahan mabuk semakin lama.

Selain senyawa congener, penelitian juga menunjukkan bahwa sistem imun tubuh juga berpengaruh terhadap derajat kemabukan. Alkohol berpengaruh terhadap sitokin, protein yang dihasilkan oleh sel dalam tubuh yang mengendalikan sistem imun untuk melawan penyebab penyakit. 

Alkohol dapat meningkatkan konsentrasi sitokin tertentu dalam tubuh yang menyebabkan ketidakseimbangan sistem imun sehingga menyebabkan gejala seperti sakit kepala,  letih, dan kehilangan daya ingat. Tidak dipungkiri biasanya orang yang mabuk alkohol jika ditanya keesokan harinya tidak bisa mengingat apa yang dilakukan setelah konsumsi alkohol.  Perubahan derajat kemabukan berkorelasi secara signifikan dengan peningkatan level sitokin.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun